Aksi Penolakan Kelompok Tertentu Terhadap Habib Riziq Berpotensi Memancing Kemarahan Umat Islam

sentralberita|Medan~Aksi sejumlah massa yang menolak kedatangan Habib Rizieq Shihab (HRS) di beberapa wilayah di Indonesia berpotensi menimbulkan perlawanan besar umat Islam.
“Kita selaku warga negara Indonesia turut berduka atas sikap sekelompok orang mengatasnamakan forum tertentu yang melakukan penolakan terhadap HRS. Sikap tersebut menurut hemat kita akan semakin memperkeruh suasana dan sangat berlebihan,” kata Rahmad Yusup Simamora SH MH dari Tim Advokasi Kemaslahatan Umat, Kamis (25/11).
Ia berpandangan, umat Islam tidak akan tinggal diam melihat semakin masif dan semakin dibiarkannya demo penolakan kedatangan HRS.
“Kita tidak akan diam. Justru sikap seperti ini menimbulkan potensi perlawanan besar dari umat Islam karena ulamanya dihina,” pungkasnya.
Menurut dia, penolakan kedatangan HRS dengan dalih menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19 dan menuduh HRS sebagai pemecah belah umat adalah tuduhan yang tidak berdasar.
“Menurut kita mereka-mereka inilah yang membuat perpecahan umat Islam dengan cara ada seorang Habib, seorang imam besar dan tokoh Islam tanpa disadari sudah mereka lecehkan dengan kata-kata yang tidak pantas,” ujarnya.
Justru menurut dia, para pendemo penolak kedatangan HRS sesungguhnya secara tidak sadar sudah melanggar protokol kesehatan dengan mengumpul massa dan berkerumun.
“Kalau ada yang salah di mata hukum apa yang disampaikan habib, tempuh lah dengan jalur hukum. Jangan berteriak-teriak tidak jelas. Apalagi konteksnya sekarang dalam masa pandemi. Mereka-mereka masih meraba-raba adanya dugaan pelanggaran hukum dengan cara melanggar hukum, yakni membuat kerumunan,” tandasnya.
Ia menyarankan, agar pemerintah dan aparat penegak hukum harus secepatnya menindak para pendemo penolak HRS, bila tidak bisa saja terjadi kemungkinan potensi menyulut amarah yang lebih besar dari umat Islam.
“Aparat juga harus tanggap melihat ini. Jangan asal kasih izin demo. Kita harus melihat lebih jauh dampaknya. Aparat harus menindak tegas dan menelusuri siapa di belakangnya ini. kita sekarang ini semacam di adu domba jadinya,” pungkasnya. (SB/FS)