Helvetia, Johor, Sunggal dan Selayang Rawan Penyebaran Covid-19 di Medan

sentralberita|Medan~Saat ini ada sejumlah Kecamatan yang masuk dalam wilayah yang rawan dalam penyebaran virus Covid-19 di Medan.
Untuk wilayah kecamatan yang masih rawan penyebaran Covid-19 adalah Kecamatan Helvetia, Johor, Sunggal, dan Kecamatan Medan Selayang.
“Di wilayah itu masih kita fokuskan penanggulangan control dan itu sudah kita lakukan cuma belum terlihat hasilnya. Pun begitu, itu sudah menjadi acuan kita bagaimana mengantisipasinya,” ujar Mardohar Tambunan saat konfrensi Pers dengan wartawan di Press Room Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, Selasa (3/11/2020) pagi.
Sementara berdasarkan data yang dimiliki Satgas Covid-19 Kota Medan sejak Senin, 2 November 2020 kemarin, jumlah pasien yang terpapar Covid-19 sebanyak 6.877 orang, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 5.192 orang untuk pasien yang meninggal dunia sebanyak 302 orang dan pasien masih dirawat dibeberapa rumah sakit berjumlah 1.383 orang.
Selanjutnya, Jubir Satgas Covid-19 Medan, Mardohar Tambunan menjelaskan, saat ini masih banyak warga masyarakat yang belum menaati protokol kesehatan, sehingga dengan penggunaan masker sendiri pun masih banyak yang belum memakai masker.
“Meskipun begitu, itu sudah berjalan dengan baik artinya implementasi kita di lapangan sudah berjalan dengan baik,” ungkap Mardohar Tambunan.
Kemudian, sambung Tambunan menjelaskan sampai saat ini masih banyak pengunjung tempat usaha dan Cafe tidak menaati Protokol Kesehatan (Prokes).
” Saya berharap agar seluruh masyarakat meningkatkan kesadaran dalam melaksanakan 3 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak).
Menurun
Dibagian lain terungkap angka penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Medan dipastikan terus menurun sejak Oktober 2020 lalu. Bahkan bila mengacu pada data terakhir Satgas Covid-19 Kota Medan, saat ini angka pasien aktif Covid-19 di Kota Medan telah menembus angka kurang dari 1400 pasien.
Berdasarkan data terakhir pada Senin (2/11) sore yang lalu, suspek terakhir di Kota Medan ada 291 orang.
“Angka kesembuhan tetap lebih banyak dari angka penularan. Ini tren positif, mudah-mudahan terus bisa berlanjut seperti ini. Hal ini terjadi karena tingkat kesadaran masyarakat yang sudah semakin baik,” ujarnya.
Namun begitu, Mardohar mengakui, masih cukup banyak pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi di Kota Medan. Pihaknya pun menegaskan akan terus melakukan pengawasan jalannya protokol kesehatan yang tertuang dalam Perwal No.27 tahun 2020 tentang penerapan Adapatasi Kebiasaan Baru (AKB) ditengah pandemi Covid-19 di Kota Medan.
“Sanksi yang kita berikan masih seperti yang diatur oleh Perwal No.27/2020, yaitu mulai dari teguran lisan, tulisan, penahanan KTP dan lain-lain,” katanya.
Disinggung soal rencana pemerintah pusat yang ingin menjadikan sejumlah hotel berbintang sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 dengan kategori OTG (orang tanpa gejala) di sejumlah Kota dengan tingkat penyebaran Covid-19 tertinggi seperti di Kota Medan, Mardohar mengaku belum mendapatkan arahan soal hal itu.
“Sejauh ini soal hotel yang mau dijadikan tempat isolasi OTG, kita belum dapat arahan lanjut, baik dari pusat maupun Provinsi,” tegasnya.
Mewakili Pemko Medan, Kepala Bidang (Kabid) Kesmas Dinas Kesehatan Kota Medan itu mengajak seluruh masyarakat Kota Medan agar tetap bersama-sama dalam meningkatkan disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan pada kehidupan sehari-hari. (SB/01)
(SB/01)