Masyarakat Silandit Padangsidimpuan, Keberatan Pemakaman Covid-19 di Daerahnya

sentralberita|Padangsidimpuan~ Masyarakat Kelurahan Silandit Kota Padangsidimpuan, keberatan pemakaman pasien Suspek Covid-19 dibuat di daerahnya. Keberatan tersebut karena lokasi pemakaman yang sangat dekat dengan pemukiman warga dan sekolah.

Belum lagi di sekitar pemakaman berserakan APD bekas yang dipergunakan saat pemakaman pasien suspek Covid-19.

Hal ini mengakibatkan kekhawatiran masyarakat akan terjadi penyebaran Covid-19 di Silandit.

Terkait hal tersebut, Zulham Hidayah Pardede Ketua Umum DPD IMM Sumatera Utara yang juga warga Silandit, Kota Padangsidimpuan meminta Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Utara agar melakukan evaluasi dan memberi peringatan pada Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Padangsidimpuan.

“Satgas Covid-19 Sumut harus segera melakukan evaluasi kinerja pada Satgas Covid-19 Padangsidimpuan. Mereka sepertinya tidak memahami bagaimana proses pemakaman Covid-19.

Baca Juga :  Pemprov Sumut Bentuk Desk Pilkada Pantau dan Monitor Pelaksanaan Pilkada di Sumut

APD bekas yang berserakan pasca pemakaman tersebut menjadi bukti kelalaian dan tidak profesionalnya mereka.”

“Bahkan APD bekas seperti sarung tangan kesehatan (bernomor seri) sempat dijadikan mainan oleh anak-anak warga setempat. Beberapa potongan baju asmat juga ditemukan di sekitar lokasi pemakaman. Ini membahayakan bagi warga setempat”

“Jangan karena kelalaian petugas dari Satgas lalu masyarakat menjadi korban. Karena itu kami meminta pada Gubernur Sumut agar memerintahkan Walikota dan Satgas Covid-19 Padangsidimpuan agar pemakaman pasien Covid-19 berikutnya tidak dimakamkan di Kelurahan Silandit.”

Sebagai informasi, sebelumnya Satgas Covid-19 Padangsidimpuan telah melakukan musyawarah dengan masyarakat Kelurahan Silandit. Namun pertemuan tersebut bubar tanpa keputusan apapun.

Karena Satgas Covid-19 Padangsidimpuan tidak menerima permintaan masyarakat untuk pemakaman pasien Covid-19 berikutnya tidak di Kelurahan Silandit.(SB/01)

Baca Juga :  Raker Forwadi, Dirut: Debit Tirtanadi Masih Defisit 2-3 Persen
-->