DPRD Medan Dengarkan Pidato Presiden, Tantangan Ekonomi ke Depan Semakin Berat & Kompleks

sentralberita|Medan~ Rapat Paripurna DPRD Medan mendengar pidato presiden tentang pengantar/keterangan pemerintah atas RUU APBN tahun anggaran 2021 beserta notakeuangan dan dokumen pendukungnya berlangsung, Jumat (14/8/2020) sore.

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi diwakili Sekda Kota Medan Ir Wiriya Alrahman MM mengikuti dan mendengarkan Pidato Presiden itu beserta anggota DPRD Medan usai sholat Jumat itu.

Pelaksanaan Rapat Paripurna ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan karena berlangsung di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Sidang Paripurna yang berlangsung di Gedung MPR RI Jakarta dan ditayangkan secara live itu, juga dihadiri Ketua DPRD Medan Hasyim SE, Wakil Ketua DPRD Medan Ikhwan Ritonga dan HT Bahrumsyah, anggota DPRD Medan, unsur Forkopimda Kota Medan serta pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan.

Sebelum Presiden Jokowi menyampaikan pidatonya, rapat paripurna lebih dahulu dibuka Ketua DPR RI Puan Maharani. Rapat paripurna diikuti anggota DPR RI secara langsung maupun virtual mengikuti protokol kesehatan.

Dalam pidatonya, Jokowi mengingatkan agar tidak lengah, sebab tantangan ekonomi ke depan semakin berat dan semakin kompleks. Dikatakannya, ekonomi dunia sedang mengalami ketidakpastian, beberapa emerging market sedang mengalami krisis, dan beberapa negara sedang mengalami pertumbuhan negatif.

Baca Juga :  Pemko Diminta Bangun Kesadaran Pelaku UMKM Bayar Pajak

“Kita juga menghadapi tantangan perang dagang. Depresiasi nilai mata uang beberapa negara seperti yuan-Tiongkok dan peso- Argentina, membuat kita harus waspada. Saat negara-negara lain ekonominya melambat, ekonomi kita harus mampu tumbuh.

Situasi krisis harus kita balik sebagai peluang, kita harus jeli. Kita manfaatkan kesulitan sebagai kekuatan untuk bangkit, untuk tumbuh, untuk Indonesia Maju,” kata Jokowi.

Selanjutnya, Jokowi mengungkapkan, tahun 2020, pemerintah menyusun asumsi ekonomi makro sebagai berikut. Pertama, katanya, pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3 persen dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya. Inflasi akan tetap dijaga rendah pada tingkat 3,1persen untuk mendukung daya beli masyarakat.

Kedua, lanjutnya, di tengah kondisi eksternal yang masih dibayangi oleh ketidakpastian, nilai tukar rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp 14.400 per dollar Amerika Serikat.

“Pemerintah yakin investasi terus mengalir ke dalam negeri, karena persepsi positif atas Indonesia dan perbaikan iklim investasi. Dengan demikian, suku bunga SPN 3 bulan diperkirakan berada di tingkat 5,4 persen,” jelasnya.

Lalu yang ketiga imbuhnya, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan sekitar 65 dollar Amerika Serikat per barrel. Dengan sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai dinamika global, jelas Jokowi, pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dan komoditi global.

Yang terakhir, ungkapnya, melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam, termasuk minyak dan gas bumi. Target lifting minyak dan gas bumi di tahun 2020 diasumsikan masing-masing sebesar 734.000 barrel dan 1,19 juta barrel setara minyak per hari. ”Seluruh gambaran perkiraan indikator ekonomi makro di atas menjadi dasar dalam penyusunan RAPBN tahun 2020,” terangnya.

Usai mengikuti dan mendengarkan Pidato Presiden, Sekda Kota Medan Ir Wiriya Alrahman MM mengakui tantangan yang dihadapi ke depan cukup berat seperti yang disampaikan Presiden. Apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih menerpa Indonesia, termasuk Kota Medan.

Baca Juga :  Ketua DPRD Sumut Sutarto Minta Tingkatkan Sosialisasi PON XXI ke Masyarakat Luas

“Meskipun tantangan ke depan cukup berat, namun kita tetap optimis, apalagi jika vaksin Covid-19 segera ditemukan dan digunakan, sehingga pandemic Covid-19 segera berakhir.

Dengan demikian, perekonomian bisa bangkit kembali dan kita dapat melaksanakan pembangunan dengan cepat sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya Kota Medan juga akan tumbuh dengan pesat,” harap Sekda. (SB/01)

-->