Dampak Covid 19 Bagi Dunia Pendidikan, Sekretaris Disdikbud Labura : Kita akan Coba Cari solusi untuk Bantu Orangtua Murid

Sentralberita I Labura ~ Virus Corona atau Covid 19 yang saat ini masih berkepanjangan berdampak buruk bagi dunia pendidikan. Sekira empat bulan lamanya sekolah diliburkan, proses belajar mengajar belum di ijinkan tatap muka.

Seperti diketahui dari berbagai sumber siswa/siswi baik dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) banyak mengatakan Proses belajar mengajar saat ini yang kami lakukan via handphone.

Guru mengirimkan tugas sekolah pada murid melalui pesan mesengger atau sms untuk dikerjakan dirumah. Dalam pesan diterangkan misalnya tugas soal diambil dari buku pelajaran, mulai halaman ini sampai halaman sekian.

Kemudian murid menjawab soal dengan kertas HVS atau Polio dan diantarkan murid kesekolah, sesuai jadwal yang ditentukan.

Ada juga yang belajarnya menggunakan ponsel android dan jelas memakai paket internet. Pihak sekolah membuat grup bagi murid untuk proses belajar mengajar.

Tak sedikit orangtua mengeluh bahkan banyak orangtua mengeluh dimedia sosial, terkait dampak Covid 19 bagi dunia pendidikan. “Sekolah ditutup, tapi mall dan pusat belanja dibuka. Kenapa murid tidak bisa sekolah ikut protokol kesehatan” kicauan orangtua murid dimedsos.

Baca Juga :  Tyas Fatoni Pimpin Rapat Program Kerja 2025 TP PKK Sumut

Salah satu orangtua murid Erna Tambunan bersama temannya boru Hutajulu Keduanya Warga Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) mengatakan pada awak media, sampai kapan sistem belajar mengajar seperti ini? Ujarnya.

Diceritakannya, anak kami ada tiga sudah hampir empat bulan tak belajar disekolah tatap muka. Berbeda lho kosentrasi belajar disekolah ketimbang dirumah. Jika terus menerus seperti ini anak – anak bisa bodoh alias pembodohan massal.

Menurutnya, biaya untuk membeli paket internet saja susah apalagi tanggungan tiga anak sekolah. Bagaimana jika murid tak memiliki ponsel android dan orangtuanya tak mampu membelinya?

Harapan kami masyarakat pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dusdikbud) Kabupaten Labura mencari solusi agar masyarakat terbantu. Misalnya memfasilitasi jaring internet / Wi-Fi gratis agar anak murid lebih mudah belajar dirumah. Ujar ibu beranak tiga.

Kamis (13/8/2020), menanggapi hal ini awak media mengkonfirmasi pada Kadisdikbud Labura, melalui Sekretarisnya Mujiono diruang kerjanya untuk menjawab keluhan orangtua murid. Serta langkah dan terobosan apa yang sudah diperbuat pihak Dinas Pendidikan Labura.

Baca Juga :  Polres Labusel Siapkan Lima Titik Jalur Alternatif Mudik Nataru

Mujiono menjelaskan, saat ini kebijakan dan langkah yang sudah diperbuat oleh Dinas Pendidikan Labura seperti setingkat SD. Tatap muka dengan murid berkelompok kecil tetap ikuti protokol kesehatan mencuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Pihak guru mendatangi kerumah wali murid yang memang rumahnya saling berdekatan untuk belajar. Terkadang ada 5 sampai tujuh murid belajar bersama.

Kemudian kegiatan tersebut dipantau oleh Koordinator Wilayah (Korwil) setiap Kecamatan se Labura. Ujar mujiono.

Terkait proses belajar yang memakai jaringan internet, pihak Disdikbud Labura belum bisa ambil kebijakan sebab belum ada anggaran dari APBD untuk tahun ini. Malah anggaran setiap OPD dipangkas untuk penanggulangan dampak Covid 19. Terkecuali pihak Pemkab Labura mengalokasikan anggaran untuk Dinas Pendidikan membuat jaringan internet/wifi. Ujarnya.

Begitupun kita cari solusi agar murid dapat belajar menggunakan internet/wifi gratis. Mungkin disetiap Kantor Desa memiliki tower jaringan internet, pihak kita akan coba koordinasi yang baik melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) beserta seluruh Kepala Desa se Labura. Agar dapat menyalurkannya. Tandasnya. (SB/wan)

-->