Sumut Sigap Hadapi Covid-19

sentralberita|Medan~Sudah sebulan Corona Virus Disease (Covid-19) merebak di Indonesia. Begitu pula dengan Sumatera Utara (Sumut).
Hingga saat ini (21/4), data orang yang terpapar Covid-19 yang terkonfirmasi positif sebanyak 105 orang (84 PCR dan 21 rapid test), meninggal 10 orang dan sembuh 25 orang.
Data tersebut tentu tidak sebanyak yang ada di DKI Jakarta dan wilayah lain di Indonesia. Meski begitu, Pemerintah Provinsi (Pempeov) Sumut terus berupaya membuat langkah-langkah penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah Sumut.
Untuk itu, Pemprov Sumut bersama dengan instansi terkait membentuk Gugus Tugas Percepatan Penaganan (GTPP) Covid-19 Sumut. GTPP diketuai oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Lantas GTPP bergerak cepat menyiapkan segala langkah dan upaya penanganan Covid-19. Kurang dari sebulan, GTPP telah menyiapkan dan mengoperasikan 2 Rumah Sakit darurat rujukan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Di antaranya Rumah Sakit (RS) GL Tobing Tanjung Morawa yang memiliki 49 kamar isolasi dan RS Martha Friska di Jalan Multatuli Medan yang memiliki 110 kamar.
Kamar di 2 RS tersebut telah berstandar untuk perawatan Covid-19 dan bertekanan negatif. Selain itu Pemprov Sumut telah mengkoordinir rumah sakit regional kabupate/kota yang dapat mengampu wilayah sekitarnya.
Di antaranya RS Umum Daerah Padangsidimpuan, RS DaerahKabanjahe Karo, RS Umum Tapanuli Utara, RS Umum dr Jasamen Saragih Pematangsiantar, RS Umum Abdul Manan Simatupang Asahan, RS Umum Daerah ka Sitoli, dan RS Umum Pusat H Adam Malik beserta RS rujukan Covid-19 di Medan.
GTPP juga akan menyiapkan beberapa gedung dan rumah sakit yang akan dijadikan tempat rujukan jika terjadi peningkatan jumlah pasien. Di antaranya Diklat BPSDM Provsu, Wisma Atlet Pancing, Lion
Club, RS Sari Mutiara dan Diklat LPMP, dan Asrama Haji Medan.

Tidak sampai di situ, untuk mempercepat diagnosis pasien positif Covid-19, GTPP telah menyiapkan dan mengoperasikan laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR).
Dengan begitu Sumut bisa mendiagnosa pasien positif Covid-19 secara mandiri. Lab PCR ini sendiri sekarang diperuntukkan bagi
PDP yang dirawat di RS, Orang Dalam Pantauan (ODP) yang hasil rapid tesnya positif dan ODP yang memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Selama ini, hasil swab PDP harus dibawa ke Badan Penelitian Pengembangan Kementerian Kesehatan RI di Jakarta, sehingga hasilnya sering terlambat.
“Selama ini kita melakukan pengujian menggunakan Rapid Test, dilakukan sebanyak dua kali untuk menentukan apakah pasien tersebut terpapar Corona (Covid-19) atau tidak.
Tapi sekarang sudah bisa dilakukan Swab PCR. Ini yang pertama di Sumut. Hari ini resmi kita buka, ke depan kita akan lebih cepat mengetahui seseorang terpapar Covid-19 sebelum masa inkubasinya selesai,” ujar
Gubernur Edy Rahmayadi.

Salah satunya berada di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU). Bahkan untuk pengujian sampel laboratorium tidak dipungut biaya.
“Di sini saya sampaikan bahwa pemeriksaan dengan metode Swab PCR tidak akan dipungut biaya alias gratis. Jadi pihak rumah sakit yang merujuk kesini jangan coba-coba berani memungut biaya dari pasien yang ada di daerah. Hari ini sudah masuk 40 sampel untuk diperiksa,” ucap Runtung Sitepu, Rektor USU.
Untuk proses waktu pengujian, Runtung mengatakan, hanya butuh waktu 24 jam untuk dapat mengetahui hasilnya, apakah pasien tersebut positif terpapar Covid-19.
“Riilnya kita hanya membutuhkan waktu 4 jam saja. Namun karena juga diperlukan waktu untuk mengirim sampelnya ke sini, maka kita genapkan membutuhkan waktu 24 jam untuk mendapatkan hasil agar dilaporkan
ke Litbangkes yang ada di Jakarta,” ujarnya.
Tidak hanya RS USU, Sumut juga telah memiliki lab PCR lain yaitu RS Haji Adam Malik Medan. Perlindungan terhadap garda terdepan penanganan Covid-19 yakni tenaga kesehatan sangatlah penting dan utama.
Tenaga kesehatan yang menganani pasien Covid-19 mulai dari tingkat puskesmas hingga rumah sakit pastilah membutuhkan alat pelindung diri agar tidak tertular Covid-19.
GTPP telah mendistribusikan ribuan alat pelindung diri ke seluruh kabupaten/kota di Sumut. Tidak sampai disitu, agar ketersediaan APD bagi tenaga kesehatan di Sumut terjaga, Gubernur telah memesan 56.000 rapid test dan 100.000 masker N95. Untuk selanjutnya didistribusikan ke seluruh
kabupaten/kota.
“Saya akan berikan hingga ke Puskesmas yang ada di kabupaten/kota se-Sumut,” ujarnya.
Gubernur juga telah mengeluarkan kebijakan hingga surat edaran yang ditujukan kepada masyarakat.

Gubernur menginstruksikan agar melakukan aktivitas belajar dari rumah untuk sekolah- sekolah mulai tingkat dasar hingga tingkat perguruan tinggi.
Kemudian pada 30 Maret GTPP memperpanjang masa darurat bencana sekaligus menaikan status menjadi menjadi Tanggap Darurat hingga 29 Mei 2020.
Gubernur telah mengeluarkan surat edaran mengenai penutupan sementara tempat industri pariwisata.
Adapun tempat-tempat yang diharapkan ditutup di antaranya bioskop, karaoke, bar, panti pijat, spa, biliar, diskotik dan tempat yang berhubungan dengan tempat wisata. Penyelenggara Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) seperti hotel juga diimbau untuk menunda
sementara kegiatan keramaian sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Gubernur telah menyerukan kepada pemerintah kabupaten/kota, para pelaku industri dan seluruh masyarakat Sumut untuk terlibat langsung dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19, mulai dari pelaksanaan protokol penanganan Covid-19, tidak melakukan PHK, menjaga stabilitas ekonomi hingga imbauan pola hidup sehat.
Sigap Dampak Sosial
Selain menyangkut kesehatan, Covid-19 rupanya menyangkut dampak sosial dan ekonomi. Dengan imbauan agar tetap berada di rumah, tentunya ada pekerja harian yang tidak lagi menerima pendapatan.

Oleh sebab itu, bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19 sangatlah dibutuhkan. Gubernur mengatakan akan mempercepat penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan dari pemerintah pusat. Sehingga masyarakat yang terdampak Covid-19 dapat meneirma bantuan
tersebut.
“Bantuan PKH yang ditanggung oleh APBN adalah berjumlah 408.321 KK untuk seluruh Sumatera Utara, jumlah bantuanya pun meningkat dari sebelumnya Rp150.000/KK ditambah lagi oleh pemerintah pusat Rp50.000/KK sehingga menjadi Rp 200.000/KK,” kata Gubernur.
Tidak hanya bekerja sendiri, Gubernur mengajak para pengusaha dan masyarakat yang berkemampuan lebih untuk membantu masyarakat yang kekurangan.
Hingga saat ini GTPP sudah menerima ribuan bantuan mulai dari APD, rapid test, bahan makanan pokok hingga uang tunai. Uang donasi tersebut masuk melalui rekening Sumut Peduli Covid-19 dengan nomor rekening Bank Sumut 10001027777777.
Nantinya bantuan tersebut akan segera didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak.
“Mari kita ulurkan tangan saling bantu untuk mengatasi kondisi ini melalui donasi dan bantuan lainnya,”seru Gubernur.
Seluruh pihak diharapkan dapat ikut berkontribusi menganani Covid-19 tersebut. Dengan upaya bersama, penaganan yang dilakukan akan efektif dan membuahkan hasil yang baik.
Kontribusi minimal yang sangat bisa dilakukan masyarakat adalah menghindari keramaian dan tetap berada di rumah.(Tulisan Advetorial Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu)