Harga Sembako Naik di Tengah Covid, Dimana Kadis Perindag Provsu?

sentralberita|Medan~MedanBencana pandemi Covid-19 membuat semua orang prihatin dan sigap menanganinya. Termasuk Pemerintah Pusat yang terus-menerus berusaha membantu rakyat yang terdampak.
Tapi kesan keprihatinan tidak tampak dari kinerja Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara, Zonny Waldi.
Sebagai orang nomor satu di Sumut yang barus menjamin terciptanya harga sembako yang terjangkau, Zonny Waldi dinilai harusnya paham betul situasi harga di pasaran.
“Tapi kenapa sekarang harga sembako malah merangkak naik di tengah pandemik corona.
Harga gula sudah gila di pasaran Rp 20 ribu sekilo. Lebih tinggi dari harga beras.
Bawang merah sekilo sudah Rp45 ribu. Harga ikan, minyak goreng malah gak karuan,” kata Presidium Medan Jurnalis Club, Muhammad Asril, Selasa (21/4/2020).
Harga gula yang tinggi disebut-sebut karena stok yang terbatas dan impor yang terlambat.
“Tahun lalu Indonesia impor 3,63 juta ton impor gula dari Thailand. Akhir April ini impor lagi dari India.
Kalau impor sebagai satu-satunya strategi penurunan harga dalam negeri, gawat kita. Atau jangan-jangan ini cuma strategi agar Indonesia impor terus-menerus. ujar Asril.
Imbauan berdiam di rumah, sambung Wakil Ketua DPD KNPI Sumut itu, harusnya dibarengi dengan pengawasan ketat soal harga kebutuhan pokok.
Yang diberi amanah untuk mengawasi ketersedian barang dan harga terjangkau bagi penjual dan pembeli adalah Dinas Perindag Provsu.
Salah satu tugas Dinas Perindag Provinsi yakni meningkatkan kelancaran distribusi barang/jasa dalam upaya menciptakan harga yang terjangkau dan transparan.
Tapi sampai saat ini di tengah Covid, Kadis Perindag Provsu Zonny Waldi belum juga melakukan langkah-langkah sesuai fungsi dan tugasnya.
“Misalnya melakukan sidak ke pasar, apa sudah? Padahal ini udah mau Ramadhan dan Idul Fitri.
Dimana dan apa sebenarnya kerja Kadis Perindag Provsu? Melamar ke partai untuk ikut Pilkada kah? Atau sekadar seremoni menerima bantuan sembako dari korporasi?” sindir dia.
Asril juga menegaskan bahwa Presiden Jokowi menaruh perhatian serius terhadap pandemi Covid-19 dan rakyat yang terdampak.
Untuk itu, dia mendorong Gubsu Edy Rahmayadi berani menegur atau bahkan mencopot Zonny Waldi yang tidak menunjukkan keseriusan dalam membantu masyarakat terdampak Covid-19.
“Harga kebutuhan pokok harus terjangkau rakyat sesuai visi misi Eramas. Apalagi ini di tengah bencana. Gubsu harus berani mencopot Kadis yang tak bisa melaksanakan visi misi itu,” tukasnya.(SB/01)