Banjir Rob Ancam Ratusan Rumah di Kelurahan Belawan 2
sentralberita|Medan~ Ratusan rumah di Lingkungan 30 Kelurahan Belawan 2, Medan Belawan terancam banjir Rob karena dampak penimbunan dan tidak tersedia saluran pembuangan atau drainase memadai.
Hal tersebut diperparah dengan kondisi jalan gang yang memprihatinkan, dimana hampir 10 tahun tanpa perhatian pemerintah.
Keluhan itu disampaikan warga setempat yang tinggal di Gang 15 Paluh Kelurahan Belawan 2, S Harahap kepada wartawan, Senin 6 April 2020. Kondisi permukiman di sejumlah gang tempatnya tinggal hingga kini semakin memprihatinkan.
Pasalnya jalan gang mereka kerap banjir jika diguyur hujan atau banjir rob jika laut pasang naik. Sementara di tiga gang di lingkungan 30 tersebut, dihuni sekurangnya 250 KK.
“Biasanya kalau pas puasa itu datang banjir rob. Jadi jalan gang terendam banjir.
Air yang masuk ke gang pun tidak ada pembungannya, sehingga air itu ya di sekitar lingkunga kami saja,” ujar Harahap.
Air yang menggenangi kawasan permukiman itu katanya, saat ini tidak ada pembuangan karena di bagian belakang, lahan yang semula sebagai paluh atau tampungan air hujan/air laut, telah ditimbun oleh pihak yang disebutkan sebagai pemilik lahan.
“Kami sudah sampaikan keluhan ke Kepling, tapi sudah setahun dia tak Nampak. Kami sampaikan ke lurah, katanya tahun depan, dari tahun lalu, bahkan sampai ke Pemko Medan langsung, tetapi belum ada jawaban,” katanya.
Harahap pun berharap pemerintah bisa memberikan solusi membangun jalan gang dan saluran pembuangan air ke paluh yang selama ini menjadi tempat mengalirkan air limbah parit warga.
Sebab tanpa sentuhan tangan negara yang menurutnya bisa direalisasikan dengan anggaran dana keluarahan, masalah mereka bisa diatasi.
“Kenapa gang yang lain di lingkungan yang lain sudah dibangun jalannya, kenapa di lingkungan kami tidak. Itu juga yang menjadi pertanyaan. Ada apa dengan kebijakan pemerintah ini, seolah pilih kasih. Kami kan juga warga Kota Medan,” jelasnya.
Saat ditindaklanjuti, Camat Medan Belawan, Ahmad tidak menjawab pertanyaan wartawan.
Meskipun dari media WhatsApp, pesan sudah bertanda centang biru (tanda terbaca), namun dirinya bungkam ketika disampaikan kondisi warganya. (SB/01)