Pencegahan Covid-19 di Tapsel Diperlukan Pengawasan Ketat Terhadap TKA
Oleh : Suheri Harahap-sentralberita|Medan~Wabah virus corona (Covid- 19) telah merambah Indonesia, kemungkinan juga tak menutup peluang masuk ke Kabupaten Tapanuli Selatan. Karena Medan sudah ada yang terkena dan positif. Semoga terjauh dari mara bahaya itu di Tapsel.
Pemkab Tapsel dalam penanganan dan antisipasi masuk ke wilayah Tapsel tersebut telah melakukan upaya, namun terlihat masih di internal wilayah sekitar penduduk lokal.
Misalnya melakukan himbauan belajar di rumah dengan meliburkan peserta didik, kemudian melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke seluruh OPD (organisasi perangkat daerah).
Hal tersebut boleh saja dan kebanyakan di berbagai daerah melakukan hal hal yang serupa karena kemungkinan mengikuti dan arahan dan kebijakan.
Namun hal seperti itu dinilai belum maksimal, karena sesunguhnya pertayaannya adalah, kenapa kita khawatir dengan Covid 19 di wilayah Tapsel…?
Sesunggunya salah satu persoalan yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan penyebaran dari orang luar Tapsel atau mereka yang melakukan kunjungan ke luar negeri terutama daerah pandemi Covid 19.
Ini yang paling dan harus diseriusi dan melakukan pengawasan ketat oleh Pemkab Tapsel, menjelaskan ke publik, siapa Tenaga Kerja Asing (TKA) yang ada di Tapsel? Siapa mereka? Dari negara mana datangnya TKA ini? Apa benar sudah stop penerbangan dari dan ke Cina atau masih bisakah mereka masuk? Siapa yang mengawasi ini?
Jika tidak ada penjelasan itu, inilah kecemasan kita sebagai Putra Daerah Tapsel. Sebaiknya jika ada penjelasan, kita semua warga Tapsel yang mayoritas muslim akan melibatkan diri menjaga jangan sampai TKA yang berasal dari Cina dan Tiongkok yang bekerja apakah di tambang emas Batang Toru dan PLTA Batang Toru Marancar bisa keluar masuk tanpa ada pengawasan. Kita semua tak mengingkan hal seperti itu terjadi di Tapsel.
Kenapa, karena orang luarlah yang datang berkemungkinan membawa wabah virus Covid 19 ini apalagi Covid 19 ini berasal dari Cina, apa kita membiarkan dan Pemkab Tapsel tidak membuka informasi ini?
Jika riwayat perjalanan TKA ini memuncukan spekulasi dan kecemasan warga yang tinggal terutama di Marancar, Kecamatan Sipirok dan Batang Toru, sehingga masyarakat dapat memahami kepentingan nyawa dan nasib mereka tidak terancam oleh kehadiran TKA ini.
Inilah himbauan dan saran kami, agar siapa saja yang masuk ke Tapsel dari luar negeri dan daerah terindikasi pandemi dapat memeriksakan diri/konsultasi ke dokter dan melaporkan ke pemerintahan desa di Tapsel terhadap warga yang keluar masuk, dapat mengisolasi diri.
Kita juga khawatir dengan kesiapsiagaan petugas kesehatan/medis (perawat, dokter) dan rumah sakit umum Sipirok belum memiliki fasilitas dan ruang isolasi.
Hharapan kita semua agar Pemerintahan Tapsel, Dinas Kesehatan memberi informasi yang jelas dan akurat untuk kemaslahatan rakyat.
Apakah di daerah ini tidak ada Covid 19 dan bagaimana dengan konsep pencegahan secara massif yang telah dilakukan.
Kami percaya dengan pemerintah, jika nanti terdapat kasus wabah ini apa yang harus dilakukan.
Kami tidak tahu ada berapa TKA, apakah mereka legal atau ilegal, ini ranah hukum dan pemerintah.
Apakah sejak diumumkan pemerintah memutus penerbangan dengan Cina, mereka tidak masuk lagi.
Semoga Tapsel bebas Covid 19, kita berdoa dan bekerjasama mengawal daerah ini dengan mengikuti keputusan pemerintah dan MUI. (Penulis adalah Putra Daerah dan Aktifis Pemuda)