Srikandi Gojek Adalah Perempuan Tangguh, 25-30 Persen dari Jumlah Mitra

sentralberita|Medan~Ketika memilih menjadi mitra gojek perempuan maka anda adalah perempuan tangguh.
Hal itu diutarakan Harmona Daulay, pemerhati gender, keluarga dan akademisi USU pada acara talk show dengan mitra gojek perempuan bertema “Perempuan cerdas, perempuan berdaya dan keluarga sejahtera” di Istana Koki Jalan Cik Di Tiro Medan Selasa (25/2/2020). Acara itu dibuka Dian Lumban Toruan, Head, Regional Corporate Affairs Gojek Sumut, Aceh, Sumbar dan Riau.
Srikandi adalah sebutan bagi para mitra perempuan Gojek. Sekitar 200 srikandi menghadiri kegiatan yang juga diadakan dalam semangat International Women’s day 2020 dengan mengangkat #Eachforequal, di mana salah satunya mendukung perempuan untuk mendapatkan penghasilan dan juga belajar dengan cara yang sesuai dengan mereka.
Gojek secara berkala mengadakan kegiatan kopi darat (kopdar) tiga minggu sekali, sebagai sarana komunikasi dan silahturahmi dengan para mitra. Materi yang disampaikan Harmona Daulay memberikan dukungan bagi para srikandi Gojek untuk semangat berkarya di tengah dunia profesi ojol dan taksol yang mayoritas mitranya adalah lelaki.
Harmonis Daulay mengatakan peran perempuan itu sangat kompleks; di rumah dan di luar rumah bagi perempuan pekerja. “Namun peran berat perempuan kalau yang dipikir itu berat. Maka berpikir jangan berat-berat tapi buatlah hidup itu harus bahagia,” kata Harmona.
Menurutnya, perang perempuan itu ada tugas yakni peran domestik, peran publik dan peran kemasyarakatan.”Ketiganya harus dijalankan dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Di masyarakat, ungkapnya, perempuan itu bernilai patrilineal dan repatriasi, seks dan gender. Ketidakadilan gender, subordinasi , streotip/citra negatif, beban ganda, marginalisasi dan kekerasan. “Keluarga bahagia mampu membangun komunikasi dengan baik,” katanya.
Di Medan sendiri, mitra perempuan ada sekitar 25-30 persen dari keseluruhan jumlah mitra. Paparan yang disampaikan juga mencakup bagaimana menyeimbangkan waktu dan tanggung jawab sebagai orang tua dan wanita bekerja, sehingga keduanya dapat berjalan dengan baik.
Dian Lumban Toruan, Head, Regional Corporate Affairs Gojek Sumut, Aceh, Sumbar dan Riau mengatakan Gojek ingin menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi para mitra dan penggunanya, agar baik mitra dan penumpang perempuan dan laki-laki punya kesempatan yg sama untuk berkarya dan bebas beraktivitas di ruang publik. Salah satu tantangan dalam menciptakan ruang publik yang aman adalah adanya kekerasan di ruang publik, termasuk kekerasan seksual.
Maka Gojek fokus pada upaya preventif melalui edukasi karena kami percaya diperlukan pemahaman yang menyeluruh agar masyarakat yang bermitra dengan Gojek dan masyarakat pada umumnya dapat bekerja bersama-sama untuk menciptakan ruang publik yang nyaman.
Untuk itu, Gojek berinisiatif menggandeng Hollaback! Jakarta, organisasi nirlaba yang berfokus mencegah dan menghentikan kekerasan seksual di ruang publik. Berangkat dari kepedulian Gojek akan upaya preventif edukasi mitra, Gojek mengadakan pelatihan tatap muka bersama Hollaback! di berbagai kota di Indonesia, termasuk Medan. Khusus di Medan, Gojek juga menggandeng LBH APIK yang mewakili organisasi masyarakat di tingkat lokal sehingga materi pelatihan menjadi semakin komprehensif. Pelatihan di Medan telah berlangsung pada bulan Juli tahun lalu.
Inisiatif Gojek ini mendapatkan apresiasi dari UN Women, sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang khusus menangani isu perempuan pada bulan November 2019 lalu.
Selain itu berbagai inovasi terus diciptakan Gojek untuk membuat pengalaman menggunakan transportasi online lebih aman dan nyaman dengan fitur berbagi lokasi dan tombol darurat, serta pengadaan ambulans yang beroperasi 24 jam yang juga telah tersedia di Medan. (SB/Wie)
Pingback: monixbet nl betrouwbaar casino