AS Dukung Infrastruktur Transportasi RI

Konsul Amerika Serikat di untuk Sumatera Guy Margalith

sentralberita|Medan~Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendukung pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia dengan banyaknya perusahaan AS yang ingin menawarkan kerjasama investasi infrastruktur terutama proyek terkait jalan tol Trans – Sumatera.

Hal itu dikatakan Konsul Amerika Serikat di untuk Sumatera Guy Margalith pada sambutannya dalam acara seminar “Best Practices in Planning, Financing and Delivering Transportation Infrastructure” di Hotel JW Marriot Medan Senin (10/2/2020).

Sebagai bagian dari dukungan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia, Departemen Transportasi Amerika Serikat, Konsulat Amerika Serikat di Medan dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII), sesuai dengan prinsip Strategi Indo Pasifik AS untuk Jaringan Transaksi dan Dukungan Infrastruktur (ITAN) menyelenggarakan seminar tersebut. Selain Medan, seminar serupa juga akan digelar di Denpasar, Bali.

Hadir pada acara itu Presiden Direktur PT PII Muhammad Wahid Sutopo dan H Agus Tripriyono mewakili Gubsu Edy Rahmayadi, perwakilan instansi terkait dari Aceh, Sumut, Sumsel, Riau dan Lampung.

Konsul Guy Margalith mengatakan Indonesia terus berinvestasi di bidang infrastruktur transportasi. “Amerika Serikat berdiri bersama anda dalam perjalanan membangun infrastruktur yang transparan serta layak pembiayaan untuk seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.

Ia menyebut perusahaan-perusahaan AS telah berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia dan memiliki kapasitas untuk mendukung proyek-proyek prioritas Indonesia guna memastikan bahwa proyek-proyek tersebut aman secara fisik dan berkesinambungan secara finansial. Juga berkelanjutan secara ekonomi dan memiliki tanggung jawab sosial.

Baca Juga :  Ketua Umum SMSI Firdaus Tegaskan TNI, POLRI dan ASN Netral Pada Pilkada 2024

Sebagai contoh, katanya, perusahaan-perusahaan AS terus menunjukkan ketertarikan untuk terlibat dalam proyek-proyek terkait jalan tol Trans-Sumatera yang akan menghubungkan provinsi-provinsi di Sumatera dan meningkatkan konektivitas antar provinsi serta mengurangi biaya logistik.

Melalui hal ini dan Blues Dot Network yang menunjukkan kepada khalayak bahwa proyek-proyek ini berkelanjutan dan tidak eksploitatif.
“Kami sangat memastikan membantu Sumatera untuk mencapai potensi pertumbuhan yang maksimal,” kata Guy.

Seminar ini menghadirkan pembicara dari Departemen Transportasi dan Departemen Keuangan AS, perwakilan dari negara bagian AS serta pemerintah Indonesia yang akan berbagi praktek dalam hal memastikan transparansi, akuntabilitas serta tata kelola yang baik dalam proyek bagaimana bekerja untuk mengatasi hambatan dan halangan. Bagaimana menyelesaikan proyek infrastruktur yang diperlukan guna memperluas akses untuk sistem transportasi yang aman, bisa diandalkan dan memadai. “Lebih penting lagi bagaimana mengembangkan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ungkap Konsul Guy.

Presiden Direktur PT PII Muhamad Wahid Sutopo mengatakan kegiatan ini lanjutan dari kegiatan serupa pada Juni 2019. PT PII diberikan mandat untuk skema pembangunan infrastruktur di luar APBN dan APBD. Awal memasuki dekade II di tahun 2020, PT PII mendukung 22 perusahaan dengan sejumlah Rp209 triliun diantaranya skema perjanjian pemerintah sebesar Rp55 triliun. “Awal dekade kedua ini kami menandatangani kerjasama untuk pembangunan Bandara Komodo di Pulau Komodo.

Baca Juga :  Lantik 54 Pejabat Manajerial, Bobby Nasution Sampaikan Pesan Tegas

Gubsu diwakili Agus Tripriyono mengatakan Pemprov Sumut menyambut baik seminar infrastruktur yang digagas Konsulat Jenderal Amerika Serikat untuk Sumatera di Medan.

Menurut Agus, masalah infrastruktur di daerah ini terutama jalan di kawasan Medan, Binjai dan Karo (Mebidangro) dimana yang melintas di kawasan itu mencapai 800.000 kendaraan setiap hari. Pertumbuhan kendaraan bermotor rata rata naik 10 persen 5 tiap tahun, sedangkan pertambahan jalan hampir tidak ada.

“Di Medan sendiri jika tidak diatasi dengan pembangunan MRT dan LRT maka Kota Medan macat total,” kata Agus.

Dari AS yang hadir, Joseph Traini dari Departemen Transportasi, Marshall Crawford (US Department of Treasury), Patrick DeCorla-Sousa, Federal Highway Administration dan Thomas Augustin, dari Build America Bureau yang memaparkan pendanaan proyek: KSP dan Elemen Resiko. (SB/Wie)

-->