AMPM Sumut Unjuk Rasa Kecam Pernyataan Anggota DPR RI

sentralberita|medan~Ratusan massa terdiri dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Pelajar Masyarakat Sumatera Utara (AMPM – Sumut) berunjukrasa ke gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat (7/2/2020).

Dalam aksinya massa AMPM – Sumut terdiri dari beberapa elemen pelajar dan mahasiswa antara lain PKC PMII Sumut, PW HIMMAH Sumut, PW IPM Sumut, dan PW IPNU Sumut memprotes dan mengecam pernyataan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu.

Mereka membawa poster berukuran besar bergambar Masinton Pasaribu, yang disampingnya ada seorang wanita, yang terlihat sedang menangis dan mata lebam.

Massa AMPM – Sumut berorasi bergantian di depan pintu gerbang gedung dewan. Aksi mereka diterima Wakil Ketua DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani dan Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sumut, Tuahman Purba.

Dalam pernyataan sikapnya, mereka membagikannya ke masyarakat dan pengendara yang melintas. Pernyataan sikap tersebut ditandatangani Koordinator AMAN Tapteng Budi Setiawan Siregar, Koordinator Lapangan, Awaluddin Nasution, Sukri Soleh Sitorus, Ketua PKC Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumut Azlansyah Hasibuan, Ketua PW Himpunan Mahasiswa Alwashliyah (HIMMAH) Sumut, Abdul Razak Nasution, Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sumut,Hanifa Syafina dan Ketua PW Ikatan Pelajar NU Sumut, Muslim Pulungan.

Baca Juga :  Kabid Humas Sumut: Media Sosial bukan Sekedar Opsional, Tetapi Keharusan

AMPM Sumut mendesak Kapolda Sumut untuk menangkap dan memeriksa Masinton Pasaribu, anggota DPR RI Fraksi – PDIP terkait pernyataan yang dinilai arogan, tendesius dan tidak berdasar. Sebab diduga menyampaikan fitnah terkait berita penculikan di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Apalagi Masinton menuding Kabaharkam Polri Agus Andrianto memberikan atensi untuk tidak mengembangkan perkara penculikan di Tapteng.AMPM – Sumut menuding pernyataan Masinton sebagai upaya pengalihan kasus narkoba seseorang.

Dimana pada tanggal 10 januari 2020 lalu seorang warga Tapteng AP ditangkap diduga sebagai bandar narkoba. Saat dilakukan penggeledahan ditemukan narkoba jenis sabu dan AP kemudian diserahkan ke Polres Tapteng untuk diperiksa. Akan tetapi AP malah menyebarkan berita bahwa dia diculik dan dipukuli oleh 5 orang yang menangkap.

“Pantauan kami di lapangan bahwa dilakukannya penangkapan terhadap AP dugaan bandar narkoba merupakan aktualisasi keseriusan dalam memberantas narkoba. Akan tetapi dalam proses pemeriksaan tangkapan tersebut muncul isu penculikan dan viral di media sosial facebook,” ucap koordinator aksi.

Baca Juga :  Maling Ditangkap Warga Asrama Kowilhan

AMPM – Sumut menyatakan Kapolres Tapteng AKBP Sukamat juga telah membantah isu penculikan tersebut.“Kapolres Tapteng AKBP Sukamat sendiri telah membantah isu penculikan.

Kapolres menyatakan bahwa penculikan tidak ada, karena terindikasi ada peredaran narkoba maka dilakukan penangkapan terhadap saudara AP. Saat dilakukan penggeledahan terhadap AP, dibongkar kantongnya semua uangnya ditaruh di tanah, di tengah, begitu kantongnya dibuka uangnya berisi narkoba, dibawa ke mobil di telepon Kasat Narkoba Tapteng dan dilakukan pemeriksaan lanjut,” katanya

Lebih lanjut massa meminta Kapolda Sumut agar menangkap para penyebar fitnah dan hoaks di Kabupaten Tapteng. Khususnya pengelola atau admin grup Facebook Tapanuli Tengah Bersatu untuk Perubahan yang diduga para anggota aktifnya menggunakan akun palsu.

Sementara itu,Wakil Ketua DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani mengapresiasi aksi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat . Dia menyatakan aksi ini merupakan bentuk kepedulian pelajar, mahasiswa dan pelajar dalam memerangi bahanya narkoba.

“Hanya orang gila yang mendukung narkoba ini merajalela di kabupaten Tapteng. Untuk itu kita minta jangan ada pihak yang mengkaitkan pemberantasan narkoba di Tapteng ke arah kepentingan politiknya,”tegasnya.(SB/01/Mal)

-->