Simulasi Penanganan Virus Corona Berlangsung di Atas Kapal

sentralberita|Medan~Sebanyak lima orang berseragam alat perlindungan diri (APD) berwarna kuning berjalan dengan cepat menuju KM Kelud dari Terminal Bandar Deli sambil mendorong emergency bed warna merah pada Senin sore tadi (3/2/2020).

Mereka juga membawa serta tandu kemudian langsung naik ke atas kapal menuju sebuah kamar di Kelas I (1st Class Cabins).

Kelima orang tersebut mengenakan masker dan penutup wajah transparan serta sarung tangan panjang berwarna hijau.

Dari sebuah kamar di kabin tersebut, mereka mengangkat seorang pria yang matanta tertutup dan mulutnya ditutup masker putih.

Pria tersebut dibawa turun dua lantai kemudian diletakkan di atas emergency bed lalu ditutup dengan kapsul transparan.

Tak lama kemudian pria di dalam kapsul tersebut dibawa turun menuju ruang isolasi di ruang non smoking area. Tak lama kemudian, tiga orang petugas di kapal yang bersenttuhan langsung dengan pria yang dievakuasi tersebut juga dibawa masuk ke ruangan tersebut.

Proses tersebut adalah skenario penanganan pasien suspect virus corona yang dilakukan di Terminal Penumpang Bandar Deli dari dalam KM Kelud. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan, Pri Agung Adi Bawono mengatakan, kegiatan tersebut merupakan latihan dengan para stakeholder untuk melatih penggunaan alat kemudian menentukan alur atau jalur lintasan kalau ada kejadian suspect corona untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.

Baca Juga :  Pengunjung Over Dosis, HMI Sumut Minta Kapolrestabes Medan Tindak dan Tangkap Owner CDI

“Dalam skenarionya, pasien dari China, transit di Batam Kemudian naik kapal di atas kapal terjadi gejala yang serupa dengan Corona virus. Kemudian ditangani dan dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik,” katanya.

Dijelaskannya, sejauh ini, sudah disiapkan beberapa alat mulai dari alat
transportasi, ambulan, kapsul negative room dan alat pelindung diri (APD) untuk petugas.

“Sejauh ini kita sudah siap untuk menjalaninya. Di bandara sudah dilaksanakan. Di sini melibatkan pihak Kepolisian, Syahbandar, TNI Angkatan Laut, Karantina, Rumah Sakit, pelayaran, Pelinduo, dan lain-lain,” katanya.

Dijelaskannya, dalam penanganan virus corona di Terminal Penumpang Bandar Deli sudah disiapkan 4 tim yang selalu berganti.

“Iya, ada 4 tim yang selalu berganti. Pakaian APD itu tentu sekali pakai saja. Dan ada alat lainnya, seperti kapsul negative room, ambulan selalu didisinfeki,” ujarnya.

Baca Juga :  Polda Sumut Tangkap 2 Bandar Narkoba Jaringan Malaysia

Sementara itu, Kepala Bidang Status dan Sertifikasi Kapal Kantor Kesyahbandaran Belawan, Rajuman Sibarani mengatakan, simulasi ini dilakukan dengan skenario ada seseorang terindikasi terkena virus corona dan bagaimana cara mengevakuasinya dari kapal hingga ke rumah sakit.

“Di sini Syahbandar ditunjuk sebagai koordinator untuk mengkoordinasikan seluruh stakeholder terutama dari
pihak pemerintah untuk melaksanakan evakuasi tersebut,” katanya.

Evakuasi di Tengah Laut Dijelaskannya, sebenarnya untuk masalah karantina semestinya dilakukan di tengah laut. Namun bisa saja terjadi kapal sudah masuk terlanjur masuk. “(sebenarnya) di tengah laut. Kita ada lego jangkar di tempat karantina ada di kita, itu di luar sana. Titiknya tak hapal. di luar sana,” katanya.

Dijelaskannya, dalam evaluasi ini masih ada kekurangan namun hal tersebut akan terus diperbaiki. “Karena tadi dadakan, Sengaja kita buat dadakan. Tapi terus dievaluasi dan dilakukan perbaikan ke depannya,” katanya.(SB/01)

-->