Di OIF UMSU Berebut Foto pada Gerhana Matahari
sentralberita|Medan~Sejumlah orang dewasa dan anak-anak, laki-laki maupun perempuan berrebut untuk berfoto di sebuah panggung di kampus pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di Jalan Denai, Medan pada Kamis siang (26/12/2019).
Di panggung itu, mereka berfoto dengan latar belakang video gerhana matahari cincin yang di Medan hanya terlihat sebagian. Umumnya mereka adalah yang sebelumnya mengantre untuk melihat terjadinya gerhana matahari dengan teropong yang disediakan Observatorium Ilmu Falak (OIF) UMSU di empat titik.
Ahmad Kurniawan Tarigan (21), seorang mahasiswa di UMSU mengatakan, dia sengaja datang bersama dua orang rekannya untuk melihat gerhana matahari sejak pagi tadi sekaligus agar bisa mengikuti sholat gerhana.
“Kurang puas kalo liatnya hanya dari teropong atau kacamata. Jadi nunggu giliran foto, bagus kayaknya kalau foto dengan background gerhana,” katanya.
Di lokasi ini, ribuan warga Medan yang datang, pada pukul 10.15 wib tadi, melakukan sholat gerhana. Selain melihat dengan teropong, sebagian dari mereka juga melihat gerhana matahari cincin dengan kacamata khusus yang dibagikan oleh OIF UMSU.
Rektor UMSU, Dr. Agussani MAP mengatakan, kegiatan ini sudah diagendakan sejak 6 bulan yang lalu untuk pengamatan terjadinya gerhana matahari. Dijelaskannya, sejak berdirinya OIF UMSU, sudah banyak kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan pemotretan benda-benda langit.
“Kami laporkan, telah berkunjung ke OIF UMSU ini sebanyak 60.000 dari siswa TK sampai masyarakat,” katanya.
Kacamata yang dimaksud terbuat dari kertas dengan satu lubang petak yang ditutup dengan satu lembar filter khusus yang berfungsi untuk membantu mata untuk melihat terjadinya gerhana matahari.
Agussani menjelaskan, dalam kegiatan ini juga dilakukan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) berupa penyerahan 3000 kacamata khusus. “Pada hari ini juga dilaksanakan kegiatan ilmiah yang telah disusun OIF,” katanya.
Kepala OIF UMSU Dr Arwin Juli Rakhmadi Butarbutar mengatakan, pengamatan fenomena Gerhana Matahari Cincin dengan menggunakan teleskop canggih yang akan digelar di Kampus Pasca Sarjana UMSU di Jalan Denai Kota Medan, Sumatera Utara.
Arwin menjelaskan, momen Gerhana Matahari Cincin di Indonesia baru akan terjadi 12 tahun lagi dan baru akan melintasi Indonesia pada tanggal 21 Mei 2031.
Disebut langka karena Gerhana Matahari Cincin terakhir terjadi sekitar satu dekade lalu dan berikutnya akan berlangsung pada tahun 2031 mendatang,” ujar Arwin kepada wartawan.
Arwin menambahkan, fenomena alam seperti ini sebelumnya pernah terjadi di Indonesia pada Agustus 1999. Arwin menjelaskan Gerhana Matahari terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada dalam satu garis lurus. (SB/01)