Resmikan Kampung Tenun, Tenun Batubara Dikenal Sejak Tahun 1823

sentralberita|Batubara~Bupati Batu Bara Ir.H.Zahir, M.AP didampingi Ketua TP PKK Ny. Maya Zahir dan Ketua DPRS M. Syafi’i, SH meresmikan Kampung Tenun di Desa Padang Genting Kec. Talawi Kamis 19/12/2019).

Peresmian Kampung Tenun di Desa Padang Genting ini dihadiri Sekda Sakti Alam Siregar, SH, anggota DPRD Fraksi PBB Andi Lestari, Kadis UMKM Margaret dan hadir sejumlah pimpinan OPD, Camat dan masyarakat pengrajin songket.

Zahir menjelaskan bahwa rasa bangganya melihat pada acara HUT Batu Bara Ke 13 para putra putri Batu Bara tampil fashion show dengan berbusana songket. Artinya kita punya nilai sejarah yang tidak kalah dengan provinsi lain, karena songket Batu Bara sudah booming ke mancanegara.

Saya resmikan Kampung Tenun ini kata Zahir, berarti kita memulai menjadikan songket sebagai artefak jati diri Melayu, karenanya putra putri Melayu yang berbakat menenun akan kita didik dan bantu peralatannya. Saya minta kata Zahir, siapkan hak patennya, karena sumber daya manusia dan daerah kita ini akan banyak dikunjungi wisatawan jika sudah ditata.

Baca Juga :  Rapat Koordinasi Pilkada Tapanuli Tengah: Sinergi Mewujudkan Pemilu Damai dan Bermartabat

Sejak 1823
Kepala Dinas UMKM Margaret dalam laporannya menjelaskan bahwa peresmian Kampung Tenun ini sebagai upaya membangun desa dan masyarakat kreatif, inovatif dan produktif sebagai jabaran visi dan misi Bupati Batu Bara Zahir-Oky.

Saat ini dari banyak pengrajin tenun di Indonesia, Ashar Abdullah penenun songket Batu Bara di Padang Genting merupakan penerima penghargaan OVOP bintang 4 dan saat ini ada 6 putra putri Batu Bara sedang di ajarkan untuk mendapat bintang lainnya kata Margaret.

Tegasnya dibawah pimpinan Zahir sudah 20 kerajinan tenun punya usaha, 25 terlatih, 3 mengikuti studi banding ke Sumatera Barat dan Jawa, serta 4 kali mengikuti pameran nasional.

Sementara itu, anggota TBUPP bidang Sejarah dan Budaya yang juga sejarahwan Universitas Negeri Medan, Dr. Phil. Ichwan Azhari turut mendampingi Bupati Batu Bara meluncurkan Kampung Tenun Batu Bara.

Menurut Ichwan Azhari, tenun Batu Bara sudah dikenal dunia internasional dua abad yang lalu.

Baca Juga :  Sekdaprov Sumut Arief Trinugroho Lantik Pejabat Pemprov Sumut, Sebut Pengisian Jabatan Harus Persetujuan BKN dan Kemendagri

Menurutnya, John Anderson, utusan pemerintah Inggris yang berkedudukan di Penang, berada di Batu Bara pada tanggal 20 Februari sampai 9 Maret tahun 1823. Anderson mencatat cukup rinci dalam ekspedisi yang dilakukan nya tentang Batu Bara.

Diantara yang dilaporkannya adalah tentang tenun Batu Bara yang mengagumkan. Dalam laporannya dia mencatat bahwa orang Batu Bara sudah memiliki tradisi menenun yang sangat cantik, bahkan sudah menggunakan benang emas.

Kesaksian Anderson tentang keberadaan tenun Batu Bara ini kemudian dibukukan dan terbit di London, dengan judul Mission to East Coastal Sumatra in 1823, mengindikasikan kehebatan tenun Batu Bara sudah dikenal dalam literatur dunia, 200 tahun yang lalu.

Dalam buku Anderson itu diperlihatkan lukisan orang mengenakan tenun Batu Bara. Catatan Anderson ini diharapkan jadi memori penting bagi masyarakat Batu Bara bahwa warisan tenun mereka sudah dikagumi dan dicatat dunia, dua abad yang lalu.(SB/01/Diur).

-->