Edy Rahmayadi Minta Distributor Tidak Manfaatkan Hari Besar Naikkan Harga Bahan Pokok

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menghadiri sekaligus membuka secara resmi Rapat Koordinasi dan Identifikasi Harga Bahan Pokok Menjelang Natal dan Tahun Baru 2019, di Ballroom 2 Hotel Emerald Garden, Jalan KL Yos Sudarso Nomor 1, Medan, Rabu (4/12/2019)

sentralberita|Medan~Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta kepada para distributor bahan kebutuhan pokok di Sumut tidak memanfaatkan perayaan hari besar Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 untuk menaikkan harga. Sehingga harga bahan pokok di pasaran tetap stabil dan masyarakat tidak dirugikan.

Hal ini disampaikan Edy Rahmayadi saat membuka acara Rapat Koordinasi dan Identifikasi Harga Bahan Pokok Menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, di Hotel Emerald Garden, Jalan KL Yos Sudarso Nomor 1, Medan, Rabu (4/12).

Distributor bahan kebutuhan pokok, menurut Edy Rahmayadi, memiliki peran besar dalam mempengaruhi harga di pasaran, selain biaya pendistribusian.

Menurut Edy, untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok yang paling penting untuk dipantau adalah harga di hilir, karena komoditi ini akan berakhir di konsumen. Ketika harga jauh dari jangkau masyarakat maka inflasi akan meningkat.

Baca Juga :  Pj Ketua Dekranasda Tyas Fatoni Dukung Penuh Perajin Sumut Bertanding di Kompetisi Asta Kriya Nusantara

“Kita sering sekali menilai harga dari hulunya, padahal yang paling bergejolak itu ada di hilir. Kita harus melihat harga bahan pokok ini ketika dibeli ibu rumah tangga. Ketika harga itu terlalu tinggi bagi konsumen maka komoditi ini akan mengakibatkan inflasi, itu buruk bagi perekonomian kita,” kata Edy.

Tercatat inflasi Sumut month-to-month (mtm) tahun ini cukup fluktuatif, Januari tercatat 0,20%, Februari -0,32% dan Maret 0,81%. Kemudian ada lonjakan di April mencapai 1,22% dan menaik kembali di Mei  1,19%. Yang tertinggi di bulan Juni 1,63%, kemudian perlahan menurun bulan berikutnya 0,88% dan 0,18% di bulan Agustus. Kenaikan drastis ini penyebab terbesarnya pada saat itu adalah cabai merah. Namun, di bulan September turun drastis ke -1,81 % dan memasuki pola normal di dua bulan berikutnya.

“Kita sempat mewanti-wanti cabai bisa kembali lagi membuat inflasi tinggi di Sumut seperti sebelumnya, namun sampai saat ini harga cabai masih relatif stabil, sekitaran Rp18.000 sampai Rp24.000/kg di pengecer. Dan jelang Natal dan Tahun Baru inflasi kita masih bagus,” kata Edy Rahmayadi.

Baca Juga :  Temui Ketua DPRD SU Gapensi Minta Adanya Regulasi Perlindungan Terhadap Pengusaha Lokal

Senada disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Wiwiek Sisto Widayat. Dikatakannya, beberapa bulan belakangan memang inflasi Sumut tidak stabil, tetapi jelang Natal dan Tahun Baru mulai kembali ke pola normalnya. “Alhamdulillah saat ini kita sudah kembali ke pola normalnya, bila sebelumnya mencapai 3 % sekarang kita di sekitaran 2,5 % (inflasi tahunan sampai November),” katanya.

Sementara itu, Kadisperindag Sumut Zonny Waldi menyampaikan, ketersediaan bahan pokok jelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 cukup dan beberapa bahan pokok surplus. Begitu juga harga normal kecuali ayam dan telur. (SB/01)

-->