Pengangguran di Sumut Berkurang 31 Ribu Orang

sentralberita| Jumlah pengangguran di Sumatera Utara posisi Agustus 2019 sebanyak 383 ribu orang, berkurang 31 ribu orang dibanding  Pebruari 2019 sebanyak 414 ribu orang.   

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Syech Suhaimi mengatakan hal itu kepada wartawan di kantornya Senin (11/11/2019).   

“Dibanding posisi Agustus 2018 sebanyak 396 ribu orang, maka jumlah  pengangguran Agustus 2019 berkurang 13 ribu orang atau turun 3,28 persen,” katanya.     

Suhaimi menjelaskan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur  tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak diserap oleh pasar kerja. TPT pada Agustus 2018 sebesar 5,56 persen, turun menjadi 5,41 persen pada Agustus  2019.   

Dilihat dari tempat tinggalnya,  TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding pedesaan. Pada Agustus 2019, TPT di perkotaan sebesar 6,89 persen, sedangkan  TPT di pedesaan hanya 3,70 persen.

Baca Juga :  Tingkatkan Konsumsi Ikan Masyarakat, Pemprov Sumut Gelar Kegiatan Gemarikan

Dibanding setahun lalu, TPT di perkotaan mengalami penurunan sebesar 0,15 poin dan TPT pedesaan turun 0,22 poin.    Sementara itu, dilihat dari pendidikan, pada Agustus 2019 TPT untuk SMK adalah paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 8,50 persen.

Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan SMA dan SMK. TPT SD ke bawah, paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 3,52 persen.

“Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima apa saja,” ungkapannya.     

Penduduk bekerja di Sumut pada Agustus sebanyak 6,68 juta orang, berkurang 47 ribu orang dari Agustus 2018. Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Agustus 2019 penduduk paling banyak bekerja  pada sektor pertanian 35,54 persen, disusul sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor 17,68 persen dan sektor industri pengolahan 9,91 persen.   

Baca Juga :  Seorang Kakek Setubuhi Gadis di Bawah Umur Hingga Hamil

“Sebagian besar penduduk  bekerja yakni 55,16 persen (3,68 juta orang) bekerja pada kegiatan informal. Sedangkan selama setahun terakhir dari Agustus 2018, pekerja formal turun hingga 1,56 poin,” kata Suhaimi.     

Untuk jumlah angkatan kerja, pada Agustus 2019  sebanyak 7,06 juta orang, turun 60 ribu orang dibanding Agustus 2018. Sejalan dengan itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga turun 1,63 poin.   

Persentase pekerja tidak penuh pada Agustus 2019 sebesar 31,03 6 terdiri dari pekerja paruh waktu 23,77 persen dan setengah pengangguran sebesar 7,66 persen.

Sedangkan pekerja penuh atau yang bekerja dengan jam kerja minimal 35 jam per minggu ada sebanyak 68,97 persen. (wie)

-->