Sekdaprovsu: Perusahaan di Indonesia Masih Banyak Belum Perlakukan Perempuan Secara Adil

sentralberita|Medan~Sekdaprov Sabrina mengatakan, di Indonesia masih banyak perusahaan yang belum memperlakukan perempuan secara adil, misalnya tidak menyiapkan ruang menyusui, ruang untuk anak saat ibunya bekerja atau kelayakan toilet.

Padahal dengan kelengkapan fasilitas ini, produktivitas perempuan di perusahaan akan maksimal.Namun saat ini masih banyak orang-orang yang belum sadar perempuan juga investasi besar untuk perusahaan.

“Ruang laktasi, ruang untuk anak seharusnya ada di setiap perusahaan. Untuk apa? Agar ibunya bisa nyaman dan fokus bekerja, ini akan menguntungkan perusahaan,” saat menyampaikan sambutan Fasilitasi Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) di hotel J.W Mariot, Senin (4/11/2019) yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pemprov Sumut.

Menurutnya perempuan punya peran penting dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Baca Juga :  Di Kantor KPU, Personil Polres Pakpak Bharat Melaksanakan Pengamanan

“Perempuan dan laki-laki ini seperti puzzle, bila digabungkan akan membentuk gambar yang utuh. Bila ini bisa diterapkan di perusahaan maka perusahaan tersebut akan mendapat keuntungan yang besar,” katanya

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah perempuan di Sumut sebanyak 7.222.191 jiwa atau sekitar 51% dari total jumlah penduduk Sumut 14,42 juta jiwa (tahun 2018). Namun, lapangan pekerjaan terbesar untuk perempuan di Sumut adalah tenaga pendidik.

Ini dikarenakan masih banyak perusahaan menganggap perempuan beban perusahaan karena akan ada cuti hamil, tidak fokus karena mengurus anak dan lain sebagainya. Padahal anggapan tersebut tidak benar.

“Bila kita tidak adil dalam memperlakukan wanita maka akan lahirlah generasi yang kurang berkualitas, jadi bagi perusahaan anggaplah ini investasi dan juga berbuat untuk kemajuan bangsa,” tegas Sabrina.

Baca Juga :  Kukuhkan Volunteer PON XXI, Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Optimis Pecahkan Rekor MURI

Untuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan bangsa, menurut Sabrina, bisa dimulai dari cara memperlakukan perempuan di lingkungan masyarakat, termasuk di perusahaan, sehingga menjadi aset yang berharga.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Sumut Nurlela menyampaikan, bila dibanding tahun-tahun sebelumnya, saat ini kesadaran perusahaan-perusahaan akan pentingnya memperlakukan perempuan secara adil mulai meningkat.

Hal ini terlihat dari kehadiran perusahaan, organisasi masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pada kegiatan ini. Ada lebih dari 10 perusahaan besar, BUMD dan BUMD yang hadir pada acara ini, antara lain Toba Pulp Lestari, Jasa Marga, PT PN III, Pelindo I, Bank Sumut dan Angkasa Pura II.(SB/01)

-->