Transaksi Non Tunai QRIS Masuk Pasar Beruang Medan, BI Akan Luncurkan “Toba Smart Card”

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat bersama Kepala Grup Sistem Pembayaran Ritel dan Pengelolaan Uang Rupiah Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Pungky Purnomo Wibowo menyaksikan transaksi non non tunai dengan QRIS di Pasar Beruang Medan Kamis (31/10).

sentralberita|Medan~Seorang pedagang kue basah, Mimi,  di Pasar Beruang Medan menawarkan dagangannya ke konsumen yang lewat, kebetulan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Utara Wiwek Sisto Widayat bersama Kepala Grup Sistem Pembayaran Ritel dan Pengelolaan Uang Rupiah Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Pungky Purnomo Wibowo Kamis (31/10).     

Tim BI bersama Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yakni GoPay, datang ke Pasar Beruang Medan untuk melihat langsung para pembeli dan pedagang bertransaksi non tunai dengan cara memfoto CR Code yang sudah digantung pedagang di lapak jualannya.

Wiwiek sendiri membeli kue malaka satu bungkus. Stafnya Neni Sri Wahyuni memfoto CR Code yang tergantung di sana dan berhasil harganya Rp2.000 per bungkus. Pedagang melihat notifikasimya di HP. “Ya berhasil pak, makasih,” kata Mimi.   

Selain Mimi, Wiwiek dan Pungky juga mencoba dagangan lain seperti sayur mayur, daging ayam sampai tisu. Pedagang tisu mobile membawa dagangannya keliling dengan CR Code dikalungkannya sehingga pembeli cukup melorotnya dan transaksi berhasil.

Pedagang tisu itu tidak perlu repot membawa uang tunai karena dua tangannya sudah kerepotan membawa dua bungkus besar tisu.   Midah, salah seorang pedang sayur mayur mengatakan kepada Berita bahwa transaksi non tunai dengan memfoto CR Code sudah beberapa bulan ini berlangsung. Pembeli suka dengan transaksi non tunai ini karena GoPay selalu kasih cash back kemarin Rp5.000, sekarang Rp3.000.

Baca Juga :  Pengamat Ekonomi Sumut DR Supriadi : Kabir Bedi Sosok yang Tepat Pimpin Tirtanadi Kembali

“Kemajuan zaman harus kita ikuti karena kalau tidak maka dagangan kita kurang laku. Di sini hampir semua pakai non tunai, cuma modal HP android dan ada paket pulsa,” kata Midah.   

Wiwiek mengatakan mulai Januari 2020, semua pasar tradisional seperti Pasar Sentral,  Petisah, Sei Sikambing menyusul Pasar Beruang, merchant-merchant di Merdeka Walk Medan sudah non tunai dengan Sistem Pembayaran QRIS.

“Sekarang masih sebagian di Pasar Beruang dan Pasar Petisah,” katanya.     Setelah itu, di pesantren karena di sana ada usaha perdagangan seperti jualan kue, roti dan air kemasan.

Selanjutnya dijajaki ke beberapa SMA di Medan dan beberapa universitas seperti Unimed, USU, Methodist Panca Budi dan UINSU. “Nanti sama-sama dilaunching awal tahun 2020,” ungkap Wiwiek.   

Mengenai cash back, Wiwiek meminta pembeli jangan ada cash back baru belanja. Sebab bisa saja cash back take diberikan penyelenggara jasa pembayaran.   Kemudahan dengan non tunai, pembeli tidak bawa uang, cukup bawa HP dan ada paket pulsanya serta aman. “Yang penting HP nya dijaga jangan sampai hilang,” terang Wiwiek.
                                           

Baca Juga :  Sharp Hydro Heroes Bantu Anak Muda Kembangkan Sektor Pertanian

Toba Smart Card
     

Wiwiek menambahkan BI juga membuat transportasi pariwisata dengan transaksi non tunai melalui “Tobat Smart Card”, salah satu pilot project personifikasi di Danau Toba sekitarnya yang akan launching pertengahan Nopember 2019.     

“Toba Smart Card upaya untuk mendigitalisasi masyarakat,” katanya.
     

Toba Smart Card, suatu cara pembayaran elektronik yg didesain untuk transportasi pariwisata sekitar Danau Toba. Rencananya nanti semua transportasi dari Bandara  Silangit ke Parapat, pelabuhan Ajibata langsung masuk ke Samosir, menggunakan bis pariwisata yang didesain menggunakan kartu atau uang elektronik. Agar masyarakat tahu bahwa Danau Toba menjadi destinasi wisata super prioritas. Nanti masyarakat menggunakan angkutan umum seperti Damri.

“Semua kegiatan itu akan menggunakan kartu,” ungkapnya Wiwiek menambahkan transaksi dengan QRIS prosesnya tidak ribet dan bisa dipakai oleh semua masyarakat untuk mendukung kelancaran sistem pembayaran.   

 Saat ini, lanjutnya pihaknya juga tengah mempercepat implementasi Toba Smart Card di Kawasan Wisata Danau Toba. “Khususnya untuk transportasi Silangit-Parapat, Parapat-Samosir dan sebaliknya. Sedang kami garap itensif, secepatnya tahap final dan launch dalam waktu tidak lama lagi,” katanya.

Wiwiek berharap dukungan semua pihak dan khusnya bersama Pemda, BI akan terus lakukan upaya terobosan terkait upaya meningkatkan transaksi non tunai. (SB/wie)

-->