Triwulan III 2019 Realisasi APBN Sumut Rp18,56 T

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memukul gong meresmikan Rakor Pemda se-Sumut didampingi Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Sumut Tiarta Sebayang (tengah) dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Wiwiek Sisto Widayat (kiri) di Aula Bank Indonesia Jalan Balai Kota Medan, Rabu (2/10).

sentralberita|Medan~Realisasi APBN Provinsi Sumut (Belanja K/L + DAK Fisik dan Dana Desa) per 30 September 2019 hingga triwulan III 2019 dirincikan mencapai Rp18,56 triliun atau 60,24 persen dengan pagu Rp30,8 triliun.

Hal itu disampaikan Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Sumut Tiarta Sebayang pada Rakor Pemda se-Sumut tahun 2019 di Aula Bank Indonesia Jalan Balai Kota Medan, Rabu (2/10).

Rakor Pemda tersebut secara resmi dibuka Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi ditandai dengan memukul gong didampingi Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Sumut Tiarta Sebayang dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Wiwiek Sisto Widayat. Turut hadir Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut, Syech Suhaimi, Kepala OJK KR5 Sumbagut, Yusup Ansori, sejumlah kepala daerah di Sumut serta tamu undangan lainnya.

Sementara itu, realisasi belanja Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara (APBD Sumut) triwulan II 2019 mencapai Rp15,4 triliun atau 28,08 persen dengan pagu Rp54,8 triliun.

Baca Juga :  Peningkatan Tanah Wakaf di Sumut Belum Signifikan Namun Terus Bertambah, Ini Progres data Lengkapnya

Ia mengatakan, untuk alokasi APBN Provinsi Sumut TA 2019 sebesar Rp66,1 triliun terdiri dari belanja pemerintah pusat senilai Rp22,7 triliun (34,41 persen) dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) senilai Rp43,3 triliun (65,59 persen).

“Dari Rakor ini, saya berharap seluruh Pemda bisa memaknai Rakor ini dengan baik, selain sebagai bentuk koordinasi juga sebagai bahan evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran. Terutama dana transfer ke daerah termasuk dana desa,” kata Tiarta Sebayang.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Wiwiek Sisto Widayat menuturkan, Rakor tersebut merupakan sinergitas antara BI dengan DJPB, OJK dan BPS dalam mengeluarkan rekomendasi kepada pembangunan ekonomi Sumut ke depan. Terutama upaya apa yang harus dilakukan guna mencapai pertumbuhan ekonomi Sumut yang lebih tinggi lagi.

“Tantangan ekonomi ke depan semakin besar dan kompleks sehingga diperlukan sinergi yang baik di berbagai lintas instansi. Apalagi kita tengah menghadapi perang dagang, kita tidak boleh lengah, terlebih perekonomian Sumut berbasis komoditas. Ekonomi kita harus mampu untuk terus tumbuh,” tandasnya.

Baca Juga :  Pj Gubernur Agus Fatoni Minta Doa dan Dukungan  Mengulang Kesuksesan Sumut sebagai Tuan Rumah PON Tahun 1953

Disebutkannya, ada tiga hal yang harus diperbaiki yakni perbaikan kualitas SDM, infrastruktur dan tingkat investasi sehingga terciptanya peningkatan daya saing. Dari sisi ketersediaan infrastruktur, yakni rencana beberapa ruas jalan tol dalam kota yang akan dibangun diperkirakan akan menjadi daya tarik investor.

“Akselerasi infrastruktur ini perlu terus digalakkan, jika perlu dibangun hingga ke seluruh pelosok. Saya juga sangat mengapresiasi kerjasama yang telah terjalin antara BI dengan BPS, OJK dan DJPB sehingga terlaksananya kegiatan ini. Semoga dengan adanya komunikasi yang terus terjalin ini, kita bisa mewujudkan perekonomian Sumut yang lebih baik lagi dan bermartabat,” katanya. (SB/wie)

-->