BWM Almuna Yogyakarta Salurkan Pembiayaan Rp1,272 Miliar

sentralberita|Yokyakarta~ Bank Wakaf Mikro (BWM) Almuna Berkah Mandiri di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, hingga minggu kedua September 2019 sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,272 miliar kepada 730 nasaba
BWM yang diketuai Eni Kartikasari ini termasuk salah satu yang berhasil di sana, bahkan BWM ini sudah membentuk klaster batik.
Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional (OJK KR) 5 Sumbagut bersama rombongan rekan-rekan media massa yang berasal dari lima daerah yakni Aceh, Sumut, Sumbar, Pekanbaru dan Batam mengunjungi BWM Almuna Berkah Mandiri di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta, Minggu (15/9).
Kunjungan itu dipimpin Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) OJK KR 5 Sumbagut Uzersyah dan Kabag Humas OJK Pusat Dody Ardiansyah. Di sana rombongan OJK disambut Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak KH Fairuzi Afiq Dalhar, mewakili Pengasuh Pondok Pesantren KH Raden Muhammad Najib Abdul Qodir dan Ketua BWM Almuna Berkah Mandiri Eni Kartika.
“Interaksi pesantren dengan masyarakat sekitar sudah dilibatkan sejak dahulu,” katanya.
Uzersyah mengatakan kunjungan tersebut bertujuan melihat secara langsung BWM binaan pesantren yang telah sukses menjadi BWM satu-satunya yang memiliki klaster batik. Sehingga dapat dijadikan sebagai motivasi bagi daerah lainnya.
“Saya sangat mendukung program BWM ini. Terlebih kehadiran BWM berdampak besar terhadap kemajuan UMKM di Indonesia,” ungkapnya.
Seperti diketahui, tambahnya, sebagian besar UMKM masih terkendala soal permodalan dan sulitnya akses ke perbankan. Dengan BWM ini, para pelaku UMKM bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah.
Uzersyah menyebut di Sumbagut, baru ada lima BWM yakni Sumut 1, Riau 2, Sumbar 1 dan Aceh 1.
Sebelumnya Direktur Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) OJK Suparlan menyebut secara nasional ada 52 BWM dengan 19.543 nasabah dan 2.374 Kelompok Usaha Masyarakat sekitar Pesantren (Kumpi). Untuk tahun ini ditargetkan terbentuk 100 BWM yang menyebar di seluruh Indonesia.
Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, KH Fairuzi Afiq Dalhar dalam sambutannya diwakili Pengasuh Pondok Pesantren KH Raden Muhammad Najib Abdul Qodir menuturkan, interaksi pesantren dengan masyarakat sekitar sudah dilibatkan sejak dahulu.
“Dalam artian, kami tidak memiliki jarak dengan masyarakat. Para santri tidak dilarang untuk membeli makanan dari luar sebab ini merupakan pesan leluhur agar tidak memutus tali silaturahmi dengan masyarakat,” pungkasnya.
Dari silaturahmi tersebut, sambung Najib, pihaknya melalui BWM Almuna Berkah Mandiri bisa menarik sejumlah masyarakat menjadi nasabah dalam BWM tersebut.
…”Kami sangat berterimakasih atas kunjungan ini. Semoga keberadaan lembaga keuangan masyarakat syariah ini (BWM) bisa menjadi solusi bagi masyarakat produktif untuk pinjaman modal demi kelangsungan usaha mereka,” tandasnya.
Klaster Batik
Ketua BWM Almuna Berkah Mandiri, Eni Kartikasari menyebutkan bahwa BWM Almuna Berkah Mandiri didirikan pada 27 September 2017 sebagai lembaga keuanga mikro syariah (LKMS) dan hingga bulan September 2019 telah membiayai 730 nasabah dengan total pembiayaan Rp1,272 miliar.
“BWM ini merupakan satu-satunya BWM yang memiliki klaster batik dan memiliki platform sendiri di Indonesia. Kita juga sudah memiliki izin perluasan wilayah yang tadinya satu kecamatan sekarang sudah memiliki izin membiayai satu kabupaten,” tuturnya.
Disebutkannya, pihaknya rutin melakukan pelatihan kepada para nasabah seperti pelatihan ecoprint, digital marketing dan lainnya. Produk nasabah juga beragam diantaranya, kerajinan, batik, camilan, laundry dan penjahit.
Wasihatun, perajin batik yang juga salah seorang nasabah BWMBW Almuna kepada wartawan menyebut dia sendiri meminjam Rp1 juta, bayar 50 kali ditambah biaya administrasi Rp6.000.
“BWM ini sangat menolong sekali. Tak terasa angsuran sudah mulai habis,” kata Wasihatun. (SB/wie)