Jumlah Penduduk Sumut Berinvestasi Di Pasar Modal Masih 0,68 Persen

Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Regional 5 Sumut Hoesen dan Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Yusup Ansori pada acara media gathering di kantor OJK KR 5 Sumbagut Kamis (12/9).

sentralberita|Medan~ Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal menyelengarakan kegiatan Sosialisadi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2019 di Kota Medan dimana jumlah penduduk Sumut yang investasi di pasar modal masih 0,68 persen.

Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Regional 5 Sumut, Hoesen mengatakan hal itu kepada wartawan dalam acara media gathering di Kantor OJK Regional 5 Sumbagut Jalan Gatot Subroto Medan Kamis (12/9).

Hoesen juga menyebutkan, data Pasar Modal Provinsi Sumatera Utara yaitu pertama secara umum jumlah insvestor Pasar Modal Sumut berjumlah 43.494 investor disektor saham dan 55.175 investor di Reksa Dana sehingga totalnya 98.669 investor, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Sumut pada tahun 2018 yaitu 14.415.391 jiwa, maka jumlah penduduk Sumut yang berinvestasi di Pasar Modal kurang lebih hanya 0,68 persen.

Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara OJK bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dan stekeholder lainnya.

Adapun rangkaian kegiatan SEPMT 2019 di Kota Medan merupakan rangkaian kegiatan terakhir setelah di adakan di Kota Denpasar, Semarang, Surabaya, Bandung, Makassar,dan Jogyakarta.

Baca Juga :  Minggu Kasih Polres Tanjung Balai Sampaikan Pesan Kamtibmas dan Berikan Cendera Mat

Hoesen mengatakan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman terhadap masyarakat khususnya di daerah atas informasi aktual perkembangan di Pasar Modal.

“Kemudian yang kedua untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam berinvestasi yang cerdas dan aman, juga sebagai bentuk ajakan persuasif kepada masyarakat untuk dapat menjadi investor di Pasar Modal,” katanya.

Selain itu kegiatan ini untuk memberikan informasi kepada perusahaan di daerah tentang akses pendanaan yang mudah melalu Pasar Modal,dan yang terakhir adalah sebagai wujud kongkret dari recycle pungutan OJK.

Berdasarkan survey indeks literasi keuangan tahun 2016,indek Pasar Modal Nasional sebesar 4,4 persen meningkat dari yang sebelumnya di tahun 2013 yaitu sebesar 3,97 persen artinya dari tahun 2013 sampai 2016 mengalami peningkatan sebesar 0,61persen.

“Sedangkan untuk indeks inklusi Nasional tahun 2016 juga mengalami peningkatan dari 0,11 persen di tahun 2013 menjadi 1,25 persen di tahun 2016, meningkat sebesar 1.14 persen,” papar Huosen.

Baca Juga :  Asuransi Kendaraan Masih Dalam Kajian, Tunggu PP

Hoesen juga menyebutkan, data Pasar Modal Provinsi Sumatra Utara yaitu pertama secara umum jumlah insvestor Pasar Modal Sumut berjumlah 43.494 investor disektor saham dan 55.175 investor di Reksa Dana sehingga totalnya 98.669 investor, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Sumut pada tahun 2018 yaitu 14.415.391 jiwa, maka jumlah penduduk Sumut yang berinvestasi di Pasar Modal kurang lebih hanya 0,68 persen.

Selain itu, lanjut Hoesen, hingga saat ini terdapat 6 emiten saham obligasi yang berdomisili Kantor Pusat di Provinsi Sumatra Utara.

“Perusahaan Efek memiliki 26 kantor cabang yang tersebar di wilayah Sumut. Serta terdapat 7 Kantor Cabang Manajer investasi di walayah Sumut.

Selebihnya ditambah 12 Galeri Investasi BEI di Propinsi Sumut. Dia berharap melalui kegiatan ini dapat lebih meningkatkan pemahamaan masyarakat terhadap Pasar Modal khususnya di Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara. (SB/wie)

-->