Luhut Minta Para Bupati Bahas Pendanaan dan Regulasi Implementasi Danau Toba

sentralberita|Tobasa~Menko Bidang Luhut B. PandjaitanLuhut meminta kepada para Bupati diantaranya Bupati Toba Samosir, Bupati Humbang Hasundutan, Bupati Dairi dan perwakilan instansi terkait lainnya, untuk dapat berkumpul dengan melibatkan berbagai pihak dan membahas hal seperti pendanaan dan regulasi secara intens dan mendetail.

“Adakan rapat mengenai ini, agar betul-betul terlibat, dan pendanaan tadi dan saya minta perbankan nasional seperti BRI untuk nanti bisa berperan dan semua masuk kedalam tim, kemudian dari Kementerian PUPR nanti tim nya juga diikutkan,”ujar Menko Luhut saat memimpin Rapat Koordinasi BODT bersama dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Balige, Kabupaten Toba Samosir. Jumat (6/9/2019).

kemudian mengenai Rancangan Induk Pariwisata Daerah itu, saya minta agar setiap Kabupaten dapat segera dibuat, sebab ini kita dapat 2,5 trilyun dan menghabiskan itu tidak mudah, karena kita akan bangun infrastruktur, saya mohon semua dapat memperhatikan hal ini dengan serius,” jelasnya.

Baca Juga :  Diperkirakan 2 Juta Orang Melakukan Perjalanan Liburan Nataru di Sumut, Pemprov Siapkan Kebijakan Pengamanan dan Kelancaran Lalu Lintas

Luhut B. Pandjaitan dengan tegas menyatakan, untuk percepatan implementasi Danau Toba sebagai salah satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas pada 15 Juli 2019, agar Pemda dapat bekerja lebih total.

“Ini masalah serius untuk kita semua, saya kira Pemda harus turun tangan langsung dan saya kira bisa juga sementara berkantor di Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pariwisata Danau Toba di Sibisa, untuk bekerjasama dengan Kementerian PUPR. Saya juga meminta kepada Badan Otoritas Danau Toba (BODT) untuk berkantor juga disana.”ujarnya.

Selain itu, Menko Luhut menyampaikan masalah kebersihan dari Danau Toba itu sendiri. Salah satu jalan menurut Menko Luhut adalah menyerukan kepada Kabupaten lain untuk mengikuti langkah yang sudah diterapkan oleh Kabupaten Humbang Hasundutan, yang telah mengoperasikan alat pengolah enceng gondong untuk dapat diubah menjadi pupuk.

Baca Juga :  KOGANA dan BMKG Sumut Jalin Kerja Sama Penyebarluasan Informasi Iklim dan Cuaca 

“Kebersihan Danau Toba juga hal penting, enceng gondok misalnya, di Kabupaten Humbang Hasundutan sudah ada, nanti saya minta setiap Kabupaten dapet mencontoh mesin pengolah enceng gondok seperti yang sudah diterapkan di Humbang Hasundutan, itu nanti bisa dijadikan humus, atau pupuk. Keramba jaring, juga agar dapat dicari solusinya, jangan menjadi jorok, tertibkan itu,” tegas Menko Luhut.

“Apabila ada masalah selesaikan dengan koridor hukum yang berlaku, jangan kita ragu untuk menyelesaikan masalah, masyarakat sekitar juga harus kita dengarkan, sebab mereka nantinya yang akan berperan langsung,” tutup Menko Luhut.(Biro Perencanaan dan Informasi Kemenko Bidang Kemaritiman).

-->