Lintasan Sejarah Kenagarian Ranah Nata (Sambungan-1)

Oleh: Heri Sandra S. Sos-sentralberita|Madina~
2. Pembagian Wilayah.
Setelah mendirikan kerajaan Linggo Bayu disertai upacara penobatan rajanya yaitu Indra Sutan maka kedua orang sahabat itu pun bermusyawarah untuk menentukan langkah selanjutnya. Disepakati bahwa dipandang perlu adanya pembagian dua wilayah kedaulatan yang akan dipimpin oleh rajanya masing masing. Maka ditetapkanlah batas batas wilayah yang meliputi :
– Mulai dari Kualo Tuo sampai ke Kampuang Malako adalah merupakan wilayah yang diperintah oleh Datuk Imam.
– Mulai dari Muaro Selayan sampai ke perbatasan Malako adalah merupakan wilayah yang diperintah oleh Indra Sutan ( Rajo Putih ).
Selanjutnya kedua orang sahabat itu melakukan ritual yang merupakan ungkapan perasaan hati mereka yang paling dalam. Mereka mengikat janji bahwa mereka berdua adalah bersaudara yang nantinya tidak akan melakukan ekspansi antara satu keajaan dengan yang lain untuk memperluas wilayah pemerintahan. Hal ini mereka buktikan nantinya dengan mengikat tali perkawinan antar keturunan masing masing.
Demikianlah ikrar antara dua orang sahabat yang sekarang telah menjadi saudara angkat berjalan dengan khidmat. Datuk Imam beserta orang orang yang setia kepadanya pun berkemas kemudian mohon pamit kepada Rajo Putih bahwa mereka akan bertolak menuju hilir untuk mempersiapkan pula pembentukan kerajaan baru yang nantinya diperintah oleh Datuk Imam.
Rombongan pun berlayar menuju Malako dengan perasaan lega dan bahagia karena pengembaraan yang panjang berakhir jua hingga di ranah yang baru ini. Persiapan pendirian kerajaan pun dimulai semua orang terlibat langsung dalam pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan keahliannya hingga persiapan itu pun matang. Datuk Imam juga tidak lupa mengundang saudaranya Rajo Putih untuk hadir pada acara peresmian kerajaannya di Malako. Prosesi pendirian kerajaan berjalan dengan lancar dan khidmat hingga dinobatkanlah Datuk Imam sebagai Raja Nagari Malako Dengan sebutan Tuanku BesarDatuk Imam Basa. (Bersambung…).