Dialog Atap Kognisi: Kampus Wadah Paling Efektif Penyebaran Radikalisme dan Terorisme


Founder Atap Kognisi menggelar dialog bertemakan “Menangkal radikalisme dan terorisme dalam kerangka menjaga keutuhan NKRI” Jumat (26/7/2019) di Doktor Kopi, Jl Selamat Ketaren.

sentralberita|Medan~Gerakan radikalisme hingga terorisme yang mengidentikkan diri dan kelompoknya sebagai pemilik kebenaran telah merusak tatanan harmonis kehidupan umat manusia.

Radikalisme yang saat ini menjadi polemik dinilai sebagai ancaman nyata bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menanggapi hal tersebut, Atap kognisi yang di inisiasi Alvian Khomeini (Founder Atap Kognisi) menggelar kegiatan dialog penting yang bertemakan “Menangkal radikalisme dan terorisme dalam kerangka menjaga keutuhan NKRI” pada Jumat (26/7/2019) di Doktor Kopi, Jl Selamat Ketaren.

Dalam hal ini, tampak hadir pembicara Budi Abdullah sebagai Akadrmisi UINSU, Masana Sembiring (Kasat Intelkam), Ibnu Arsib (Instruktur HMI Cabang Medan) dan Zainal Hafiz (Moderator).

Budi abdullah dalam penyampaiannya mengatakan bahwa perlu adanya pembinaan kepada masyarakat tentang bahayanya radikalisme dan terorisme.

Baca Juga :  Selenggarakan Perlombaan Peringati Hari Ibu, Ketua PWI Farianda: Mari Kita Semarakkan!

“Hari ini kampus adalah wadah yang paling efektif dalam penyebaran radikalisme dan terorisme,”Jelasnya.

Untuk itu “sambung Budi Abdullah”, Universitas harus memberikan pengawasan terhadap mahasiswa dalam menjaga terpapar paham tersebut dan Peran mahasiswa sangat penting sebab masyarakat menilai mahasiswa sebagai kaum intelektual dan contoh bagi masyarakat,”Tuturnya.

Dialog yang berlangsung khidmat ini menjadi aktif dan seru ketika terjadinya dialektika antara pembicara dan peserta.

Ibnu arsib berpendapat terorisme adalah tindakan menakut-nakuti dengan berbagai motif seperti politik, bisnis dan kriminal.

“Perlu kita ketahui, terorisme dan radikalisme tidak hanya sebatas kejahatan seprti bom dan pembunuhan, memberikan ketidaknyamanan juga adalah bagian dari terorisme,”Jelasnya.

Ibnu arsib juga mengungkapkan, terorisme tidak datang dari timur tengah atau pun Islam. semua negara bisa menjadi sumber terorisme dan Tidak ada agama manapun yg membenarkan kejahatan.,”Ungkapnya.

Baca Juga :  Bantu Kerja Tim SAR, Robot Karya Mahasiswa UPER Mampu Deteksi Korban Bencana

Terakhir Hal yang senada dikatakan kasat intlekam kota medan, masana sembiring agar mengajak masyarakat untuk saling bersinergi dalam pemberantasan radikalisme dan terorisme.

Hal tersebut “sambung Masana”, bisa dilakukan melalui sosialisasi dan seminar anti radikalisme dan terorisme, setidaknya masyarakat bisa lebih tahu apa itu radikalisme. Sebab, mereka yang memegang paham radikalisme sering kali tidak menyadari dampak dari perbuatannya.

“Rasa nyaman adalah impian setiap insan, mari sama sama berupaya untuk menciptakan rada nyaman,”Tutupnya.

Kegiatan ini dimulai pada pukul 20:00 Wib s/d 22:00 Wib dan dihadiri kalangan pemuda dan mahasiswa sebanyak 100 orang. (26/7/2019). (SB/01/rel).

-->