Panen Padi 9 Ton/Hektare Melalui Teknologi Jarwo, Diharapkan Bisa Menyeluruh di Sumut

sentralberita|Medan~Edy Rahmayadi meninjau Pertanaman Padi Sistem Jajar Legowo (Jarwo) di Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Selasa (16/7).
Teknologi Jarwo merupakan teknologi budidaya terpadu padi sawah irigasi berbasis tanaman jajar legowo 2:1 atau 200 ribu rumpun per hektare dengan alat mesin tanam padi yang disebut Jarwo Transplanter. Rerata panen padi dengan teknologi Jarwo mencapai 8 hingga 9 ton/hektare. Namun, baru-baru ini ada yang mencapai 11ton/ hektare.
Gubernur berharap teknologi Jarwo ini bisa diterapkan di seluruh daerah di Sumut. “Saya dengar sudah ada sekitar enam atau tujuh kabupaten yang menjadi daerah percontohan untuk teknologi ini, semoga ke depannya semakin banyak daerah lainnya yang juga menerapkan teknologi ini,” ucapnya.
Edy Rahyamadi mengaku kagum dengan hasil teknologi Jarwo yang diperkenalkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Sumut. Dengan teknologi ini memungkinkan petani bisa memanen padi hingga 9 ton/hektare, bahkan ada yang mencapai 11 ton/hektare. Angka tersebut hampir mengejar produktivitas panen padi di Thailand yang mencapai 12 ton/hektare. “Artinya kan kalau semakin banyak daerah yang pakai teknologi ini, semakin melimpah produksi padi kita,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPTP Balitbangtan Sumut Khadijah Lubis menjelaskan, luas lahan sawah percontohan dengan teknologi Jarwo hingga tahun 2018 mencapai 1.174 hektare, yang tersebar di Kabupaten Langkat, Deliserdang, Tapanuli Selatan, Batubara, Labuhanbatu, Asahan, dan Serdang Bedagai.
“Sama seperti Bapak, kami juga berharap bisa memperkenalkan teknologi ini ke lebih banyak petani di daerah lainnya di Sumut. Tetapi tentu cita-cita besar ini membutuhkan usaha besar dan waktu, mudah-mudahan secara bertahap kita menuju ke sana,” harapnya.(SB/01)