Milad Ke-13, Pengajian Arafah Pertiwi Tetap Eksis
sentralberita|Medan~Berawal dari antar dan jeput anak sekolah di TK Sekolah Pertiwi yang terletak di Jl Bilal. Para ibu-ibu sering nongkrong nunggu anak pulang sekolah di warung Wak Ila. Akhirnya itulah cikal bakal para ibu-ibu yang anaknya bersekolah di sekolah Pertiwi ini membentuk Pengajian.
“Untuk lebih mempererat sesama orang tua murid dan menjaga Ukhuwah Islamiyah serta menjaga Silahturrahmi, kami awalnya mengadakan Pengajian ini dari rumah ke rumah. Awal terbentuk Pengajian ini di tanggal 19 dengan anggota 19 orang,” kata Ketua Pengajian Arafah Pertiwi ( PAR ), Gustini Berlina Ritonga.
Pengajian PAR sudah berjalan 13 tahun lamanya. ” Ibaratnya dari anak kami TK hingga sekarang sudah ada yang berumah tangga dan bahkan ada yang sudah memiliki cucu,” jelas Gustini didampingi Tri Sekti, salah seorang pembawa acara.
Waktu terus bergulir, Rabu ( 26/6 ) Pengajian Arafah Pertiwi mengadakan Ultah yang ke-13 sekaligus mengadakan acara Hallalan Toyyiba (HBH) di Deli Hotel Medan.
“Kami tidak lupa dari mana asal muasal kami dulunya. Sehingga nama Pengajian ini tak boleh melupakan nama Pertiwi,” kata Gustini mengaku Ketua PAR sudah berganti beberapa kali.
Dalam perjalanan PAR sendiri sudah memiliki sekitar 100 orang anggota. Tapi,” itu biasanya masuk dan keluar. Karena ada yg ikut suami bertugas di luar kota sehingga tidak ikut mengaji lagi,” aku Gustini menjelaskan PAR juga mengadakan arisan,” wajib ikut semua.”
Perkumpulan ibu-ibu Pengajian PAR ini juga sering mengadakan kegiatan sosial.
" Para anggota diminta untuk menyumbang Mukenah.Setelah terkumpul lalu Mukenah itu di bagi-bagikan ke Masjid. Lalu ada juga kegiatan bagi-bagi sembako pada masyarakat kurang mampu," ujar Gustini yang ada rencana mengajak anggota PAR ikut berqurban tahun ini.
Untuk operasional PAR,” kami mengutip iuran sebesar Rp 30 ribu per orang setiap bulannya.Itu gunanya untuk honor Ustadz dan memberi uang konsumsi buat tuan rumah yang rumahnya mengadakan giliran Pengajian,” ungkap Gustini mengaku Pengajian diadakan sebulan sekali pada Rabu minggu ke tiga.
Sebenarnya, kata Gustini, uang kas itu diperuntukan dari kita, oleh kita dan untuk kita. Jadi,” jika uang kas berlebih pengurus memberikan bahan untuk baju gamis dan upah jahitan ditanggung oleh anggota sendiri.”
Untuk harapan ke depannya para petinggi PAR ingin agar PAR semakin besar. ” Terus tercetus ide-ide cemerlang. Dan kegiatan bantuan sosial hendaknya diperbanyak. Oiy PAR juga sudah bikin buku Yasin lho,” ujar Gustini menambahkan anggota yang ada di PAR ibu-ibu yang berusia sepantaran 40an.
Untuk kepengurusan PAR sendiri. Sebagai Ketua Gustini Berlina Ritonga, Wakil Ketua Waty Badar, Sekretaris Evi Narta, Fauziah Aulia Harahap. Bendahara Diana Atmaja, Juli Arni dan Fenty Kurnia. Sedangkan Ketua Panitia Milad dan HBH Juli Akram.
(SB/Safinaz Arifin )
sentralberita|Medan~Berawal dari antar dan jeput anak sekolah di TK Sekolah Pertiwi yang terletak di Jl Bilal. Para ibu-ibu sering nongkrong nunggu anak pulang sekolah di warung Wak Ila. Akhirnya itulah cikal bakal para ibu-ibu yang anaknya bersekolah di sekolah Pertiwi ini membentuk Pengajian.
“Untuk lebih mempererat sesama orang tua murid dan menjaga Ukhuwah Islamiyah serta menjaga Silahturrahmi, kami awalnya mengadakan Pengajian ini dari rumah ke rumah. Awal terbentuk Pengajian ini di tanggal 19 dengan anggota 19 orang,” kata Ketua Pengajian Arafah Pertiwi ( PAR ), Gustini Berlina Ritonga.
Pengajian PAR sudah berjalan 13 tahun lamanya. ” Ibaratnya dari anak kami TK hingga sekarang sudah ada yang berumah tangga dan bahkan ada yang sudah memiliki cucu,” jelas Gustini didampingi Tri Sekti, salah seorang pembawa acara.
Waktu terus bergulir, Rabu ( 26/6 ) Pengajian Arafah Pertiwi mengadakan Ultah yang ke-13 sekaligus mengadakan acara Hallalan Toyyiba (HBH) di Deli Hotel Medan.
“Kami tidak lupa dari mana asal muasal kami dulunya. Sehingga nama Pengajian ini tak boleh melupakan nama Pertiwi,” kata Gustini mengaku Ketua PAR sudah berganti beberapa kali.
Dalam perjalanan PAR sendiri sudah memiliki sekitar 100 orang anggota. Tapi,” itu biasanya masuk dan keluar. Karena ada yg ikut suami bertugas di luar kota sehingga tidak ikut mengaji lagi,” aku Gustini menjelaskan PAR juga mengadakan arisan,” wajib ikut semua.”
Perkumpulan ibu-ibu Pengajian PAR ini juga sering mengadakan kegiatan sosial.
" Para anggota diminta untuk menyumbang Mukenah.Setelah terkumpul lalu Mukenah itu di bagi-bagikan ke Masjid. Lalu ada juga kegiatan bagi-bagi sembako pada masyarakat kurang mampu," ujar Gustini yang ada rencana mengajak anggota PAR ikut berqurban tahun ini.
Untuk operasional PAR,” kami mengutip iuran sebesar Rp 30 ribu per orang setiap bulannya.Itu gunanya untuk honor Ustadz dan memberi uang konsumsi buat tuan rumah yang rumahnya mengadakan giliran Pengajian,” ungkap Gustini mengaku Pengajian diadakan sebulan sekali pada Rabu minggu ke tiga.
Sebenarnya, kata Gustini, uang kas itu diperuntukan dari kita, oleh kita dan untuk kita. Jadi,” jika uang kas berlebih pengurus memberikan bahan untuk baju gamis dan upah jahitan ditanggung oleh anggota sendiri.”
Untuk harapan ke depannya para petinggi PAR ingin agar PAR semakin besar. ” Terus tercetus ide-ide cemerlang. Dan kegiatan bantuan sosial hendaknya diperbanyak. Oiy PAR juga sudah bikin buku Yasin lho,” ujar Gustini menambahkan anggota yang ada di PAR ibu-ibu yang berusia sepantaran 40an.
Untuk kepengurusan PAR sendiri. Sebagai Ketua Gustini Berlina Ritonga, Wakil Ketua Waty Badar, Sekretaris Evi Narta, Fauziah Aulia Harahap. Bendahara Diana Atmaja, Juli Arni dan Fenty Kurnia. Sedangkan Ketua Panitia Milad dan HBH Juli Akram.
(SB/Safinaz Arifin )