Di Tengah Kesibukannya Kuliah, Karateka Dwi Hanny Khairunissa Berlatih dan Terus Berlatih

sentralberita|Medan~Genderang perang adu prestasi bagi atlet Sumut telah ditabuhkan untuk menjadi yang terbaik di ajang Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porporvsu), yang digelar di Medan, 22-29 Juni 2019.
Karateka bernama lengkap Dwi Hanny Khairunissa yang mempersembahkan medali emas di cabor karate di kelas kata perorangan putri untuk kontigen Medan di arena Pekan Olahraga Wilayah Sumatera Utara (Porwilsu) tahun lalu.
Hasil terbaik di Porwilsu tersebut membuat atlet yang disapa Hanny ini lolos menuju ajang Porporvsu untuk kembali beraksi, tentunya dengan raihan dan mengukir prestasi terbaik untuk menjadi terbaik menuju even Pra Pon sebagai ajang seleksi menuju PON XX/2020 di Papua yang merupakan impian semua atlet untuk berlaga di arena olahraga bertaraf nasional.
Mahasiswi Universitas Harapan Medan ini, lahir dari keluarga karate, Hanny mengikuti jejak kedua orangtuanya Bob Razali dan Fera Elen yang ternyata merupakan mantan atlet karate.
Dukungan moril, nasihat dan kehadiran orang tuanya dalam setiap pertandingan menjadi kekuatan tersendiri dalam diri anak bungsu dari dua bersaudara ini. Hal itulah yang membuat dirinya semakin bersemangat untuk memenangkan setiap pertandingan.
Keseriusan, optimisme dan kedisiplinan dari hati yang ia terapkan, mampu menorehkan penghargaan dan pencapaian prestasi dapat terwujud sesuai yang cita-citakan selama ini.
Hanny merupakan atlet karate manis, muda, bertalenta, gesit, terampil dan menginspirasi, merupakan sebutan yang tepat untuk karateka andalan kota Medan ini. Mahasiswi fakultas ekonomi bisnis jurusan manajemen ini telah membukukan prestasi antara lain medali emas Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Provinsi Sumut 2016, medali emas Piala Gubsu 2016, medali emas Kejurda Tebingtinggi 2016, medali emas Porwil Kota Medan 2016, medali emas Porkot Medan VIII/2016, medali emas O2SN provinsi Sumut 2017 dan medali emas Piala Gubsu 2017.
Cewek yang dilahirkan 18 tahun ini, mengawali kariernya dari dojo karida, tempat latihan, sederhana yang berada tidak jauh dari kediamannya. Tentu saja hanny tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia mendalami ilmu beladiri itu dengan sungguh-sungguh. Sejak kecil atau saat duduk di kelas 1 Sekolah Dasar sudah dikenalkan kedua orang tua tentang bela diri karate karena kebetulan kedua orang tua mantan atlet karate juga, saya mulai menekuni dan intensif latihan mulai tahun 2015.
Karateka dari perguruan Gokasi ini, mengatakan dari karate, sejuta pengalaman berharga diperolehnya secara gratis. Ini juga yang membuat ia tak ingin segera mengakhiri hobi bela dirinya itu.” Baginya, perempuan penyuka seni bela diri itu keren dan lebih keren lagi jika menjadi juara”sebutnya di Medan, Jumat (21/6/2019)
Di tengah kesibukan kuliah, Hanny terus berlatih dengan memiliki pelatih private dibawah binaan Dewi Yuulianti mantan atlet pelatnas, sebagai persiapan jelang Porpovsu yang sudah diambang pintu.
“Target di Porprovsu, semoga bisa memberikan permainan terbaik dan mendapatkan hasil terbaik tentunya menjadi juara 1 di kelas kata perorangan putri” tutup karateka yang doyan sop daging ini.(SB/o1/rel).