Edan! Tiga Guru Setubuhi Tiga Murid di Ruang Labolatorium

Ilustrasi

sentralberita|Serang~Edan!Bukannya mendidik agar menjadi anak-anak berbudi pekerti, malahan tiga oknum guru sekolah menengah di wilayah Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten diduga tega mencabuli anak didiknya.

Sadisnya lagi, perbuatan asusila itu dilakukan di Ruang Labolatorium (Lab) sekolah. Akibatnya perbuatannya, ketiga oknum guru ini dilaporkan ke Unit Perlindungan, Perempuan dan Anak (PPA) Polres Serang.

Diperoleh keterangan, kasus asusila yang diduga dilakukan ketiga oknum guru berinisial MO, AD dan SA itu terjadi pada 15 Maret 2019 sekitar pukul 10.00 atau di waktu jam istrihat sekolah.

Awalnya, korban diajak dua temannya jajan di kantin sekolah. Namun dalam perjalanan, kedua teman korban malah masuk ke dalam ruangan labolatorium komputer sambil mengajak korban.

Baca Juga :  Di Ajang Sobat Competition 2025, Tim Riset MAN IC Tapsel Ukir Prestasi Nasional

Di laboratorium itu ternyata ketiga oknum guru tersebut sudah ada menunggu kehadirkan ketiga anak didiknya tersebut.

Sebelum melakukan persetubuhan dengan anak di bawah umur, ketiga guru itu berpura-pura membahas persoalan mata pelajaran. Namun setelah beberapa menit berbincang, satu murid diajak oleh AD mencari posisi untuk melakukan persetubuhan.

Begitupula dengan korban lain, bersama dengan SA mencari tempat melakukan hubungan seksual di dalam lab komputer. Sementara, korban sempat menolak ajakan MO, namun MO memaksa korban dengan cara menarik tangan korban dan memaksa membuka pakaian dalamnya hingga terjadi persetubuhan.

Setelah kejadian itu, korban melarikan diri kabur dari dalam Lab Komputer. Setelah beberapa bulan terjadi, kasus pemerkosaan itu kemudian diketahui orangtuanya. Selanjutnya pada 11 Juni 2019, ibu kandung Bunga melapor ke Unit PPA Polres Serang.

Baca Juga :  Adila Putri, Guru MAN Tebing Tinggi Raih Juara 1 MTQ Korpri Tingkat Nasional

Kasatreskrim Polres Serang AKP David Chandra Babega membenarkan adanya laporan kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru terhadap muridnya. Kasus tersebut saat ini masih dalam tahap penyelidikan.

“Iya betul, nanti konfirmasi ke Kanitnya saja,” katanya singkat kepada wartawan(SB/pk)

-->