M.Razif,Pemilik 4 Gram & Kurir 5,1 Kg Sabu Ngaku Pemakai

sentralberita|Medan~M. Razief alias Azief bin H. Muhammad Bachied (34) warga Jln Sutrisno Gang Damai II No. 22 D, Kel Kota Matsum I, Kec Medan Area mencoba membodoh-bodohi majelis hakim saat memberikan keterangan di ruang Cakra 4, Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (9/4) sore.
Pemilik 4 gram sabu dan kurir 5,1 kg sabu (perkara lain yang juga masih menjalani proses persidangan di PN Medan) ini mengaku hanya sebagai pemakai/pengguna sabu saja.
Mendengar itu, Ketua Majelis Hakim, Ferry Sormin langsung menghardik terdakwa M. Razief. “Kau pikir aku bodoh,” bentak hakim Ferry Sormin.
Hakim Ferry Sormin kembali menegaskan, bahwa sabu seberat 4 gram tersebut bisa digunakan oleh puluhan orang.
“Sabu sebanyak itu bisa dipakai puluhan orang. Udah berapa lama rupanya kau pemakai sabu?,” tanya Hakim Ferry Sormin. “Udah setahun lebih yang mulia,” jawab M. Razief.
Lalu giliran Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kharya Saputra yang bertanya kepada terdakwa. “Apa saja yang diamankan dari Hotel Grand Sakura saat kau ditangkap?,” tanya JPU.
Dengan suara pelan, kemudian terdakwa menjawab 4 gram sabu serta alat isap sabu.
Hingga akhirnya majelis hakim menutup persidangan dan melanjutkannya pada 23 April 2019 mendatang dengan agenda tuntutan.
Untuk diketahui, dalam kasus kepemilikan 4 gram sabu ini, sesuai dengan dakwaan JPU menyebutkan M. Razief pada 17 September 2018 sekitar pukul 20.00 WIB bertempat di kamar 426 Hotel Grand Sakura Jln HM. Yamin Kota Medan telah melakukan permufakatan jahat bersama dengan Hasan (DPO).
Perbuatan M. Razief diancam dengan pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 112 ayat (1) subs Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sedangkan dalam perkara lainnya yakni 5,1 kg sabu, sesuai dakwaan JPU menyebutkan M. Razief ditangkap saat mau mengantarkan barang haram tersebut ke pemesan dengan upah sebesar Rp10 juta yang dijanjikan oleh Hasan (DPO).
Perbuatan M. Razief diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 114 ayat (2) subs Pasal 112 ayat (2) Jo. Pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. (SB/FS)