Diduga Lakukan Dumpling, RSU PTPN IV Pabatu Cemari Lingkungan

Lokasi pembakaran Limbah medis RSU Pabatu berserakan didekat Kantor Manager dan bersebelahan dengan bangunan incenerator yang tidak berfungsi.
Sentralberita Sergai~ Rumah Sakit Umum (RSU) PTPN IV Perkebunan Pabatu diduga kuat telah melakukan dumpling atau membuang limbah medis rumah sakitnya secara sembarangan dan telah melanggar UU Nomor 32 Tahun 2009.
Hal ini dikuatkan dari hasil penelusuran sentralberita.com yang melakukan cek & ricek baru-baru ini kelokasi tempat pembuangan serta pembakaran limbah tersebut justru berada persis disisi Kantor Maneger RSU Pabatu dan ironisnya areal ditemukannya limbah berbahaya ini juga berjarak sekitar 150-an meter dari bangunan sekolah milik Yayasan Pendidikan SMP Swasta Perkebunan PTPN IV Pabatu di Jalan Naga Kesiangan Desa Kedai Damar Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (SUMUT).
Dilokasi tampak berserakan limbah-limbah medis jenis alat suntik, botol obat cair,botol infus,slang dan kemasan obat-obatan serta limbah rumahtangga lainnya yang sebahagiannya sudah dalam kondisi terbakar.

“Sudah lama lah bang,limbah limbah itu seperti sengaja dibuang dan berserakan,karyawan pemanen sawit pun pasti takutlah kena tusuk jarum suntik bekas waktu hendak panen buahnya…”ungkap salah satu warga yang tak ingin namanya disebutkan.
“Sepertinya pihak rumah sakit gak peduli sama lingkungan disini bang,padahal ada dekat sekolah disitu,”sambut warga lainnya menimpali.
Sementara hingga berita ini dimuat Manager RSU PTPN IV Perkebunan Pabatu milik BUMN ini,dr.Zulhany terkesan menghindar dan mengelak untuk dikonfimasi.Padahal berdasarkan UU nomor Thn 2009 apabila terbukti melakukan dumpling maka pihak rumah sakit dapat diganjar hukuman penjara paling lama lima tahun dan denda miliaran rupiah.
Kendatipun menghindar dari kejaran wartawan,beredar informasi yang menyatakan bahwa pihak Polda Sumut telah turun ke lokasi dimana terdapat limbah,namun belum dapat dipastikan apakah keberadaan pihak kepolisian itu terkait karena limbah tersebut.(SB/jontob)