Perbankan Sumut Salurkan KUR Rp. 555,85 Miliar

Kepala Regional (KR) 5 OJK Sumbagut Yusup Ansori (kanan) dkepada wartawan Selasa (19/3) didampingi Deputi Direktur merangkap Kepala Humas Anton Purba (dua kanan) dan Antonius Ginting selaku Direktur IJK berbicara kepada wartawan di Medan Selasa (19/3).
sentralberita|Medan~Pada Januari – Pebruari 2019, Perbankan Sumatera Utara menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp555,85 miliar dengan jumlah debitur 10.579.
Hal itu disampaikan Kepala Regional (KR) 5 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Bagian Utara Yusup Ansori kepada wartawan Selasa (19/3).
Dia berbicara pada acara Forum Diskusi “Perkembangan Lembaga Jasa Keuangan di Sumatera Utara bersama Media Partner” di Medan. Saat itu dia didampingi Deputi Direktur merangkap Kepala Humas Anton Purba dan Anthonius Ginting selaku Direktur Industri Jasa Keuangan (IJK).
Yusup menjelaskan penyaluran KUR terus mengalami peningkatan tiap tahun. Tahun 2016 terealisasi Rp4,35 triluun kepada 171.423 debitur. Tahun 2017 sebanyak Rp4,28 triliun kepada 139.732 debitur. Tahun 2018 terealisasi Rp5,03 triliun kepada 155.397 debitur.
“Pertumbuhan KUR cukup bagus,” jelas Yusup.
Dia juga memaparkan selain KUR, penyaluran kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) posisi Januari 2019 juga cukup bagus. Kredit produktif bank umum sebanyak Rp159,27 triliun atau 75,5 persen dari total kredit sebesar Rp205 triliun. Dari jumlah kredit produktif tersebut, sebanyak Rp58,02 triliun atau 36,4 persen disalurkan untuk UMKM.
Lapangan usaha UMKM, katanya, ada tiga sektor terbesar yakni paling banyak untuk sektor perdagangan besar dan eceran Rp28,17 triliun, disusul sektor pertanian, perburuan dan kehutanan Rp11,62 triliun dan sektor industri pengolahan Rp5,57 triliun. Saat ini jumlah debiturnya UMKM di bank umum mencapai 732.705, naik 1,88 persen dari Januari 2018.
BPR dan BPRS
Yusup menambahkan untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPRS, kinerjanya relatif baik. Pada Januari 2019, aset BPR Rp1,658 triliiun, naik 10,30 persen dibanding posisi sama tahun lalu (yoy). Aset BPRS Rp181 miliar, naik 15,70 persen dari posisi sama tahun lalu (yoy).
Dana Pihak Ketiga (DPK) yakni tabungan, giro dan deposito BPR Rp1,277 triliun, naik 9,58 persen (yoy) dan BPRS Rp124 miliar yang juga mengalami pertumbuhan 18,16 persen (yoy).
Kredit yang disalurkan BPR Rp1,128 triliun, naik 10,34 persen (yoy) dan BPRS Rp113 miliar juga tumbuh 10,60 persen (yoy). Sedangkan kredit macet (NPL) untuk BPR sebesar 7,37 persen dan BPRS 7,69 persen.
Pengaduan nasabah pada Januari-Desember 2018 sebanyak 173. Paling banyak dari perbankan sebanyak 97 pengaduan, pembiayaan 54 dan asuransi 22. (SB/wie)