Dialog Interaktif Pemilu dan Hoax Kominfo: Sekali Berbohong Akan Terus Berbohong

Sentralberita|Medan~Sekretaris Kominfo Pemko Medan Mansursah membuka secara resmi Dialog Interaktif, Ceramah dan Tatap Muka tentang Pemilu dan Menangkal Isu Hoax Tahun 2019 yang dilaksanakan Dinas Kominfo Medan, Rabu (27/2/2019) di Hotel Grand Kenaya Medan.
Tampil sebagai narasumber M. Rinaldi Khair dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan dan Kanit Ekonomi Polrestabes Medan, AKP Rafles Langgak Putra yang dipandu Putra dari Dinas Kominfo Medan dan dihadiri berbagai elemen masyarakat. Selain cerah oleh nara sumber juga dialog berupa tanya tanya jawab oleh peserta.
Tentang Pemilu disampaikan Rinaldi dimana KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara yang diawasi DKPP dan berbagai pematau Pemilu. Dalam menjalankan fungsinya KPU Medan telah melaksanakan berbagai kegiatan antara lain melaksanakan sosialisasi dan melakukan pendataan pemilih ke berbagai elemen masyarakat bersama PPK dan saat ini dibantu Relawan Demokrasi.

Menjawan pertanyaan peserta, KPU dan Bawaslu terkesan tidak netral, jal tersebut dibentah keras Rinaldi.Menurutnya, KPU tidak ada peluang untuk tidak netral karena diikat oleh aturan dan diawasi oleh DKPP dan ditantau sejumlah Pematau Pemilu termasuk media mass yang saat sangat berperan membantu memsosialisasikan berbagai kegiatan yang dilakukan KPU Medan.
“Kita buktikan saja nanti proses dan hasil Pemilu, kami hanya bekerja dan terus bekerja untuk kesuksesan pemilu legislatif dan pilpres, kami telah bertebaran di muka bumi kota Medan melakukan sosialisasi,”ujar Rinaldi disambut tepuk tangan peeserta yang sekalgus meruapakan jawan terhadap harapan agar KPU harus turun kebawah.
Seorang peserta menyampaikan pertanyaan dan harapan agar jangan ada yang tidak ikut pemilih karena tidak terdaftar, karena yang bersangkutan akan membuat keributan jika tidak ikut memilih menyentakkan seluruh peserta termasuk Rafles dari Polrestabes Medan mengatakan hal tersebut meruapakan nada ancaman tanpa mengikuti proses yang telah ditetapkan KPU.
Rinaldi menjawabnya, semua yang berhak memilih akan menggunakan haknya, namun harus diikuti aturan dan dan mekanisme yang dibuat KPU sebagai penyenggarara yang telah diatur aturan pula. “Silakan bantu pak seusai acara ini agar yang bersangkutan mengetahui dan akan bisa nantinya memilih,”ujar Rinaldi.
Sementara itu, Kanit Ekonomi Rafles membicaarakan tentang yang cukup pesat berkembang saat ini dan telah ada pula yang tersandung dengan undang IT. Menurutnya, cyber menruapakan dunia nyata yang sulit kelihatan. Hoax yang berasal dari dunia barat meruapakan kebohongan yang tersurat.
Sejarahnya sejak 196i dengan sebutan Drummer of tedworth aadalah yang yang percaya mistis dan berkembang menjadi hocus pocus seperti sulap. Hoax dosebarkan secara cepat sehingga kebenaran mati dengan bentuk propaganda.
Hoax meruapakan sebuah model prapaganda yang digambarkan sebagai strategi membanjiri publik yang menghasilkan aliran informasi palsu dan kebohongan. Penyebarannya berbagai jalur melalui media sosial, Pers maupun watshap.
Padahal secara nayata, sesekali sesorang berbohong akan berbohong terus untuk meutupi kebohongannya. Hal ini sangat berbahaya dalam kehidupannya sendiri.
Oleh karena itu, Kanit Ekonomi Polrestabes Medan ini menyampaikan cara menanggulangi hoax yakni, saring sebebelum sharing, cek di google informasi atau foto yang beredar, apa manfaat kita sharing, apa pentingnya dan lain sebagaianya. Hal ini yang banyak terjadi pada Medsos dan Watshapp, sementara jalur pers kecil kemungkinan karena mereka dilindungu undang-undan dan diawasi Dewan Pers, katanya. (SB/Husni L)