Jargas 10.000 Pelanggan Baru Medan, Deliserdang Mulai Beroperasi

Sales Area Head Medan PT PGN Tbk Saeful Hadi.
sentralberita|Medan~ Mulai Januari 2019, jaringan gas (Jargas) yang dibangun untuk 10.000 pelanggan baru di Medan dan Deliserdang sudah beroperasi secara bertahap, ada yang sudah masuk apinya dan ada yang masih penyesuaian di kompor-kompor pelanggan.
“Tapi jaringan gas itu sudah masuk sampai ke pelanggan rumah tangga, tinggal penyesuaian di kompor saja, memperbesar lobang supeyernya saja,” jelas Saeful Hadi, Sales Area Head Medan PT PGN Tbk kepada wartawan di kantornya Senin (25/2).
Ia menjelaskan untuk jargas itu di Medan masih kawasan Medan Denai dan Deliserdang masih di Tanjung Morawa. Peminat untuk menjadi pelanggan gas cukup besar. Dari survei di lapangan hampir 95 persen berkeinginan menjadi pelanggan gas, namun belum dapat terpenuhi karena jaringan yang dibangun masih terbatas. Di Medan masih sekira 10 kecamatan saja yang sudah dilalui jaringan gas. “Masyarakat yang tidak mau jadi pelanggan gas umumnya karena rumah mereka sewa atau pemilik rumahnya tidak menyetujui masuknya jaringan gas tersebut,” jelas Saeful.
Menurutnya, gas dari PGN merupakan gas alam yang harganya lebih murah dibandingkan dengan gas elpiji dalam tabung 3 kg, 5 kg atau 12 kg yang biasa dipakai masyarakat. Harga gas dari PGN untuk rumah tangga Rp19.545 per meter kubik. Gas elpiji 3 kg sama dengan 3,3 meter kubik gas alam PGN dikali Rp2.945 maka harganya Rp9.700. Sedangkan gas elpiji 3 kg harganya Rp18.000-Rp20.000. Untuk yang 12 kg sama dengan 13,44 meter kubik gas alam PGN harganya sekira Rp39.500, sedangkan gas elpiji 12 kg harganya sekira Rp150.000. “Perbedaan harga gas elpiji dengan gas alam PGN sangat signifikan sehingga lebih banyak yang ingin jadi pelanggan,” jelasnya.
Keunggulan lainnya, jelas Saeful, gas alam PGN antara lain, murah, aman, kontuinitas, tidak khawatir habis gas, tidak perlu ganti-ganti tabung, proses pembayaran banyak bisa di bank-bank, alfarmart maupun alfamidi. “Ke depan kami harapkan bisa melayani pelanggan komersil, industri dan rumah tangga lebih banyak lagi,” ungkap Saeful.
Ia menambahkan stok gas sangat cukup. Saat ini penyaluran gas di Sumut sebanyak 3.445 MMBTU dengan realisasi per hari sebanyak 12-13 MMBTUD untuk total 20.075 terdiri dari pelanggan rumah tangga (RT) 19.545, komersil 483 dan industri 47. Harganya berbeda untuk tiga jenis pelanggan tersebut yakni RT Rp2.945 per meter kubik, komersil Rp5.300 per meter kubik dan industri 10,28 dolar AS per MMBTU.
Pemerintah secara nasional menargetkan tambahan pelanggan baru RT 4,7 juta sampai tahun 2025, namun menurut Saeful, jatah untuk Sumut belum tahu berapa. Sekarang lagi disurvei minat calon pelanggannya.”Pemerintah memang pelan-pelan mau menggantikan pemakaian gas elpiji subsidi 3 kg yang impor dengan gas alam PGN yang harganya lebih murah lagi,” jelas Saeful.
Target tahun 2019 ini, lebih memaksimalkan pemakaian gas di pelanggan yang sudah ada dan menambah pelanggan baru. Ia juga mengimbau masyarakat lebih memanfaatkan gas untuk keperluan sehari-hari. “Dengan holdingnya Pertagas ke PGN diharapkan mampu makin memperkuat kinerja perusahaan lebih baik lagi,” katanya. (SB/wie)