Komjen Pol Drs Unggung Cahyono: Hanya 16 Jam 30 Menit, Pemungutan dan Penghitungan Suara Harus Diantisipasi

sentralberita|Medan~Kegiatan Pengarahan dan Supervisi Oleh Kaba Intelkam Polri (Selaku Ka Ops Pus OMB 2019) berlangsung di Ruang Catur Prasetya Lt. IV dan lapangan KS.Tubun Mapoldasu, Selasa (19/2/2019).

Komjen Pol Drs.Unggung Cahyono menyampaikan bahwa dirinya ditunjuk Kapolri sebagai Kaopspus Operasi Mantap Brata 2018 Pemilu 2019 untuk mengidentifikasi masalah pada intelijen indeks potensi kerawanan pemilu dan indeks potensi kerawanan Dapil.

Menurut Cahyono, Permasalahan yang harus diantisipasi pada Pemilu tahun 2019 kali ini adalah waktu penyelenggaraan pungutan suara dan penghitungan suara secara bersamaan, Pemilu legislatif dan Pemilu presiden pada 17 April 2019.

Telah dilaksanakan simulasi pemungutan, penghitungan suara oleh KPU Pusat dengan catatan pemungutan suara pileg dan Pilpres makan waktu selama 16 jam 30 menit.

“Harus kita antisipasi yaitu melaksanakan kegiatan penghitungan rekap KPU Pusat itu memakan waktu 16 jam 30 menit dan temen-temen dari Kapolres harus mengantisipasi hal tersebut, dimulai jam 07.00 itu akan berakhir jam 23.00
,”ujarnya

Ambang Batas Parlemen 4 persen yaitu kuadran 1 Parpol menang di pilpres dan menang di pileg kuadran, kuadran 2 Parpol menang di pilpres dan kalah di pileg dan kuadran 3 Parpol kalah di pilpres dan menang di pileg, kuadran 4 Parpol kalah di pilpres dan kalah di pileg.

Baca Juga :  Kasus Lahan Eks PTPN, 4 Penyerang Polisi Ditahan

Masing-masing parpol berkompetisi secara ketat untuk meraih suara terbanyak, tidak hanya untuk pilpres dan pileg.

Indeks Potensi kerawanan pemilu tertinggi tingkat kota/kabupaten dimensi kontestasi calon anggota DPR/DPRD/DPD, di urutan pertama adalah Tanggerang Selatan, kemudian Pesawaran dan Jakarta Utara, ketiga kab/kota tersebut memiliki tingkat kerawanan yang sangat rawan.

Indeks Petensi kerawanan pemilu berdasarkan daerah pemilihan adalah Dapil NTB, Dapil Maluku Utara, Dapil Papua, Dapil DKI Jakarta, Dapil Aceh dalam tingkat kerawananya adalah dalam kategori tingkat Rawan.

Sementara Kapolda Sumut Irjen Pol.
Drs. Agus Andrianto menyampaikan, Sumatera Utara sebelum melaksanakan operasi Mantap Brata telah melaksanakan operasi mantap Praja Toba 2018 dalam rangka kegiatan Pemilu kepala daerah Sumatera Utara dan 7 Kabupaten/kota Syukur, Alhamdulillah semua sudah dilaksanakan dengan baik dan lancar.

Dalam rangka pengamanan Pemilu serentak yang dilaksanakan baru pertama kali di seluruh Indonesia dan sudah kami tekankan kepada para struktur Satgas Operasi Mantap Brata Toba 2019 di tingkat Polda maupun tingkat Polres, bahwa Pemilu ini harus seoptimal mungkin menggunakan kekuatan sendiri dengan bantuan unsur dua pertiga dari pada kekuatan.

Baca Juga :  Bupati Asahan Terima Audiensi PD Al Washliyah Kabupaten Asahan

“Kita akan melaksanakan langkah-langkah dalam upaya memberikan rasa aman terhadap masyarakat dan mendukung pelaksanaan pembangunan di wilayah Sumatera Utara maupun suksesnya pelaksanaan Pemilu.”

Karo Ops Polda Sumut mengutarakan, di tahun 2018 dapat bandingkan dengan jumlah kejahatan di 2017 cukup menurun secara signifikan, pasti ada pengaruhnya dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Polda Sumut. Ada penurunan kalau kita lihat persentasenya sekitar 11%

Kasus tindak pidana narkoba di Polda Sumatera Utara cukup tinggi dari minggu ke minggu bulan ke bulan terus mengalami peningkatan jumlah kasus dan termasuk peningkatan jumlah barang bukti yang diungkap, ini menunjukkan aktivitas personil Polda Sumut cukup agresif

Situasi pelaksanaan kampanye di wilayah Sumatera Utara berlangsung dalam keadaan aman dan kondusif, masing-masing pasangan sudah pernah berkunjung kecuali Bapak Prabowo yang akan hadir nanti pada tanggal 22 februar ini, kata Karo Ops Polda Sumut.(SB/01)

Tinggalkan Balasan

-->