Presiden Mahasiswa UIN Sumatera Utara Sayangkan Capres 01 Serang Personal Capres 02

sentralberita|Medan~Debat kedua Pilpres 2019 minggu 17 Februari 2019 kemarin menyisakan kejadian yang sedikit mencoreng warna demokrasi Indonesia.

Pasalnya capres nomor urut 01 melontarkan pernyataan yang mengejutkan tentang capres nomor urut 02.

Seharusnya dalam debat yang disaksikan oleh ratusan juta pasang mata di seluruh penjuru dunia tetap mengedepankan etika berdebat yang baik, tanpa adanya sentimen personal.


Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Muhammad Azhari Marpaung menyayangkan pernyataan Presiden Jokowi yang juga capres nomor urut 01 yang dinilai menyerang capres nomor urut 02 Prabowo Subianto secara personal di debat kedua Pilpres 2019.

Azhari Marpaung menilai, debat yang digelar 17 Februari kemarin tercederai oleh pernyataan Presiden Jokowi yang menyerang pribadi Prabowo atas kepemilikan ratusan ribu hektare lahan di Kalimantan Timur dan Aceh tengah. Meskinya debat kemarin malam mempertontonkan gagasan-gagasan yang dimiliki oleh kedua capres tersebut untuk memajukan bangsa Indonesia dalam berbagai bidang yang ditanyakan oleh moderator. Bukannya menyerang secara personal satu pihak.

Baca Juga :  Debat Terakhir Pilgubsu 2024 Seru, Ketua KPU Sumut Ajak Masyarakat Berpartisipasi Aktif Dalam Pemungutan Suara 27 November 2024

Berbicara tentang kepemilikan lahan ,Presiden Jokowi harusnya menyebutkan data rasio kepemilikan lahan di Indonesia secara keseluruhan berdasarkan data yang jelas. Data Badan Pusat Statistik tahun 2013 menyebutkan 1% penduduk Indonesia menguasai 68% lahan Indonesia. Bahkan menurut penasehat hukum Jokowi-Ma’ruf, Profesor Yusril Ihza Mahendra Januari 2016 di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne 0,2 persen orang Indonesia menguasai 74% tanah Indonesia, melalui konglomerasi-konglomerasi,HPH,PT-PT, bahkan 0,2 persen itu non-pribumi.

“Saya menyayangkan pernyataan Presiden Jokowi yang seharusnya tidak menyerang Prabowo secara personal, seharusnya Presiden Jokowi menyebutkan keberhasilan program reforma agraria dan keberhasilan menaikkan rasio kepemilikan tanah untuk rakyat dimasa kepemimpinannya. Kalau ingin menyebutkan lahan HGU yang dipergunakan oleh Prabowo, Presiden Jokowi juga harus menyebutkan kepemilikan lahan oleh konglomerat-konglomerat, aparatur-aparatur negara dan pejabat-pejabat yang ada di lingkungan sekitar Presiden Jokowi yang mungkin jumlahnya lebih besar dari kepemilikan lahan HGU Prabowo,” ujar Azhari Marpaung.

Baca Juga :  Atlet Taekwondo Sumut Raih Perunggu Pertandingan Perdana PON XXI

Beberapa hari sebelum debat kedua Pilpres 2019 masyarakat juga dikejutkan dengan pernyataan yang dilontarkan oleh mantan Panglima TNI Moeldoko yang menyatakan “perang total”. Pernyataan ini sontak membuat ramai jagat dunia maya, bahkan menurut Koordinator Pusat Komunitas Relawan Sadar (Korsa),Amirullah Hidayat pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden sebagai indikasi bahwa akan terjadi kecurangan secara masif dan terstruktur.

“Sebaiknya para elite-elite politik negeri ini terlebih seorang Mantan Panglima TNI janganlah mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang dapat di tafsirkan negatif oleh masyarakat apalagi dengan kata “perang”. Kita harusnya mencontoh salah seorang ahli strategi China yang hidup dimasa sebelum Masehi, Sun Tzu. Sun Tzu mengatakan seni tertinggi perang adalah menaklukkan musuh tanpa pertempuran, bukan malah menyatakan perang total. Kita menginginkan Pemilu 2019 ini menyejukkan dan rakyat Indonesia bersuka-cita bukan mau berperang”ujar Azhari Marpaung.(SB/01)

Tinggalkan Balasan

-->