Ada Indikasi Keinginan dari Negara Luar Agar RI tidak Akur Sesama Umat Beragama

Ratusan ASN kanwil kemenag sumut deklrasi pemilu damai dan tolak hoax dalam Rapat kerja tekni pejabat struktural dan fungsional kementrian agama provinsi sumatera utara di Aula jabal Nur, Asrama Haji Medan 12/2/2019.
Acara dimulai pagi jam 09:00 wib dengan beberapa isi materi. Sekjen Kemenag RI. Prof. DR. H.M Nur Kholis setiawan, MA sebagai narasumber membawa tema. Moderasi beragama dan keberagaman umat. Dihadapan para ASN dan tamu yang hadir Nur Kholis menekankan betapa pentingnya Kementrian agama mengambil peran gerakan moderasi agama, karena moderasi agama ini yang mampu menjamin keutuhan NKRI ” agama ini harus di bawak sebagai perekat sosial, paham keagamaan ini yang mampu mengaransi kita semuah meskipun di tengah-tegah keragaman dan perbedaan”
Nur menjelaskan Moderasi agama itu bukan untuk menyamakan semuah agama tetapi meyakini keabsolutan kebenaran masing-masing agama yang di yakini. “Program kemenag seluruh jajaran dari pusat sampai ke daerah untuk tetap menjaga moderasi agama sebagai perjuaangan setiap tahunya”.
Saat di tanya apakan ASN jajaran kemenag sudah siap untuk melaksanakan itu ” harus siap, kita sejati dari awal mendengungkan moderasi beragama dari dulu, hanya saja kan kemudian ditengah-tengah situasi tahun politik dan kemudian kita merasa mangkin kelihatan. Beragama itu adalah untuk menjaga kebersamaan, merawat NKRI, kemudian mempertakan konsensus kebangsaan kita ini.”
Selanjutnya DR H Adriansyah, MA (sekjen MUI Sumut) membawa materi. Meneguhkan pilar-pilar kebangsaan. Menurutnya Bangsa indonesia merdeka karena persatuan umat beragama,”Hidup kita ini sekarang bukan hanya di dunia nyata. Dunia maya saat ini, lebih rame dan lebih sibuk sehingga menimbulkan banyak selesih paham.”
Ardiansyah menambahkan ada indikasi keinginan dari negara luar agar kita (RI) tidak akur sesama umat beragama ” dari data yang saya miliki ada 378 juta. Penguna SIM card aktif dan 2/3 aktif di sosmed sedangkan 74,2 persen sangat mempengaruhi perempuan 25,8 persen laki-laki yang mengshere berita – berita hoax, Mari kita cerdas dan waras mengunakan sosmed.” Himbaunya
Narasumber terakhir Irjen Pol Agus andrianto (kapolda sumut) membawakan tema. peran umat beragama dalalm menjaga NKRI. Pemilu ini menjadi pengalaman pertama pemilu dan pilres serentak. Tugas polisi adalah mengamankanya sejak dini, Tugas bapak-ibu sama dengan polisi dan tni menjaga keutuhan NKRI. ” Seluruh ASN dari kementrian agama memiliki peran, berperan dan memiliki fungsi menjaga NKRI.”
Kapolda sumut juga mengingatkan, Jarimu mu harimaumu, jangan mudah mengupolad, membagi berita yang belum tentu kebenarnya.
“Sampaikan lah kebenaran jangan takut di buly jangan takut di jauhi, karena takut cuman sama tuhan. Kita rapatkan barisan kita bersihkan orang-orang yang menganggu dan mengancam kesatuan NKRI.” Jelas nya
Acara ditutup dengan pemberian cendramata dan foto bersama. (SB/AR/01)