Vidio Sebut Capres 01, TKD Medan: “Jangan Alihkan Isu, Hukum Harus Ditegakkan”

sentralberita|Medan~Dalam video berdurasi 0.17 detik yang beredar di media sosial saat  penggeledahan d irumah Dodi Shah Komplek Perumahan Cemara Asri dikaitkan dengan dukungan si pemilik suara yang merasa diwajibkan memilih 01.


Sekretaris Tim Kampanye Calon Presiden dan Wakil Presiden 01 Kota Medan, Sastra

sentralberita|Medan~Dalam video seseorang yang suaranya mirip perempuan membawa – bawa nama Calon Presiden dan Wakil Presiden 01

Saya viralkan ini pasti. Karena kami tidak mendukung 01.” sebut pemilik suara dalam video.

Rupanya video itu berbuntut panjang. Tim Kampanye pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin Kota Medan menanggapi video yang dibuat seseorang mirip suara perempuan saat penggeledahan rumah Musa Idi Shah alias Dodi Shah Direktur PT. Anugerah Langkat Makmur, Rabu 30 Januari 2019.

Baca Juga :  Bentuk Kepedulian Polri kepada Masyarakat, SIP Angkatan 54 Gelombang 1 Baksos Perdana di Kota Medan

. Sekretaris Tim Kampanye Calon Presiden dan Wakil Presiden 01 Kota Medan, Sastra menilai video itu upaya pengalihan isu dari persoalan hukum ke politik. Meski tidak menyebut nama  calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin, namun video itu menggiring opini seolah – olah penggeledahan itu ada kaitan dengan dukung – mendukung calon presiden.

” Saya tegaskan tidak ada kaitan calon presiden Joko Widodo dengan penggeledahan dirumah saudara Dodi. Urusan Pak Jokowi mengurus negara, urusan partai pengusung dan relawan memenangkan beliau. Urusan saudara Dodi urusan hukum. Jangan mengalihkan isu. Hukum harus ditegakkan.” kata Sastra kepada wartawan, Jumat 1 Februari 2019. 

Baca Juga :  Polrestabes Medan Sambung Rasa bersama Pemilih Pemula

Tim kampanye 01, kata Sastra akan mempertimbangkan melaporkan ke polisi pembuat video dan suara dalam video itu ” Karena bisa membuat suasana menjelang Pemilu dan Pilpres tidak kondusif.

” Tim kampanye Jokowi – KH Ma’ruf Amin, ujar Sastra akan berdiskusi lebih dulu sebelum membuat laporan. ” Kami harap polisi tegas kepada pembuat video provokatif itu.” kata Sastra. (SB/01)

Tinggalkan Balasan

-->