Suara Demokrat Terpecah Untuk Prabowo-Sandiaga

Politisi Partai Demokrat Roy Suryo mengaku tetap akan solid dalam mendukung Prabowo sebagai Calon Presiden dan Sandiaga sebagai Calon Wakil Presiden periode 2019-2024. Meski sebelumnya telah membebaskan kadernya untuk memilih
sentralberita|Jakarta~ Partai Demokrat termasuk salah satu partai yang tak 100 persen mendukung Prabowo Subianto- Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Karena, hanya 54,1 persen kader Partai Demokrat mendukung Prabowo-Sandi dan 40,5 persen diantaranya mendukung Jokowi-Ma’ruf.
Meski begitu, Politisi Partai Demokrat Roy Suryo mengaku, partai yang identik dengan warna biru ini tetap akan solid dalam mendukung Prabowo sebagai Calon Presiden dan Sandiaga sebagai Calon Wakil Presiden periode 2019-2024. Meski sebelumnya telah membebaskan kadernya untuk memilih siapa capres-cawapres yang dijagokan.
“Akan tetapi awal tahun dengan aktifnya internal di Prabowo-Sandi membuktikan bahwa kami serius kepada Prabowo-Sandi,” kata Roy di Kantor Survei Indikator, Jakarta Pusat, Rabu (23/1).
Roy menjelaskan, fenomena split ticket saat ini bukan hanya terjadi sekarang tapi juga pada 2004 saat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) menjadi presiden.
“Pada 2004 juga Demokrat sangat diuntungkan. Saat itu Demokrat memperoleh 7,5% di pemilu. Tapi sebagian besar pendukung Partai Golkar memilih SBY dibandingkan Wiranto,” pungkasnya. (SB/mc)