BMI Apresiasi Polisi Tangkap Mafia Tanah dan Mafia Bola

sentralberita|Medan~Keberanian jajaran Direktorat Kriminal Umum Polda Sumatera Utara menangkap mafia tanah yang menghalangi pembangunan jalan tol Binjai – Medan ruas Tanjung Mulia menuai pujian.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Banteng Muda Indonesia (BMI) Sumatera Utara Sastra SH,MKn mengapresiasi langkah cepat Polda Sumut menetapkan empat tersangka komplotan mafia tanah kasus dugaan pemalsuan grand sultan (sertifikat tanah) di Tanjung Mulia Hilir yang mengakibatkan terhambatnya pembangunan nasional (jalan tol).
Keempat tersangka ini terdiri dari satu pengacara berinisial AA dan tiga masyarakat sebagai ahli waris, masing-masing TA, TAK dan TI.” Langkah cepat Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto, tentu perlu didukung dan patut kita puji. Sebab para mafia tanah bekerja sistematis dengan melakukan gugatan hukum. Namun Polisi bekerja cepat dan cermat menemukan bukti bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN).” kata Sastra kepada pers, Jumat 28 Desember 2018.
Terbongkarnya mafia tanah pembangunan jalan tol, sambung Sastra, menandai babak baru pemberantasan mafia tanah di Sumut seperti yang pernah disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan ruas tol Kualanamu. Saat itu Jokowi meminta Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw agar mengejar mafia tanah yang menghalangi pembangunan jalan tol.
BMI sebagai sayap partai PDI Perjuangan, ujar Sastra akan mengawal pembangunan nasional agar berkesinambungan dan tidak berhenti karena ulah mafia tanah.Mantan Ketua Pemuda Pancasila Medan Timur ini mendukung Polisi menegakkan hukum memberantas mafia tanah yang menghalangi pembangunan dan merampas aset milik negara dan menjadikan perumahan mewah.
” Sudah tidak zamannya lagi bangga melanggar hukum. Polisi jangan ragu menindak mafia tanah siapapun dia.” ujar Sastra.
Selain mendukung pemberantasan mafia tanah, Sastra juga mengapresiasi langkah Mabes Polri membongkar mafia pengaturan skor sepak bola.”
Penangkapan salah satu anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Johar Lin Eng, patut dipuji.” kata Sastra.
Polisi, kata Sastra jangan hanya berhenti pada Johar.” Bongkar semua jaringan mafia bola yang menjadikan wajah sepak bola Indonesia kotor, termasuk kemungkinan permainan di Asosiasi Provinsi (Asprov) dan oknum petinggi PSSI dan klub peserta liga.” ujar Sastra.
Johar Lin Eng ditangkap Polisi di Bandara Halim Perdanakusuma terkait kasus dugaan skandal pengaturan skor pertandingan sepak bola.
Sastra juga mengapresiasi penertiban baliho yang melanggar perda dan membersihkan trotoar dari pedagang kaki lima sehingga pejalan kaki mendapatkan haknya. (SB/AR)