Bagaimana Perbedaan Antar Capres 2019 yang Saling Tuding dan Serang Saat Ini?
sentralberita|Jakarta~Saling tuding dan serang kerap mewarnai tahun-tahun politik seperti sekarang ini. Berikut saling serang dan tuding antar Capres Jokowi didukung oleh sembilan partai pada politik dan Prabowo yang didukung empat partai politik yang membentuk koalisi untuk memenangkan calonnya masing-masing.
Koalisi Jokowi diberi nama Koalisi Indonesia Kerja (KIK), sedangkan koalisi Prabowo menamai diri sebagai Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
1. Dinilai Rapuh
Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf, Raja Juli Antoni menilai ada kerapuhan dalam koalisi yang mengusung pasangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. Di mana semuanya diborong satu partai yaitu Gerindra.
“Menunjukkan koalisi yang rapuh, di mana semuanya diborong satu partai. Presiden dan Wapres, Sekretaris, Bendahara, juga dari Gerindra,” kata Raja Juli.
Selain itu sebagian kader dari partai pengusung nampak tidak kompak. Misalnya saja, ada beberapa kader Demokrat yang malah mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin, dan caleg dari PAN enggan mengkampanyekan Prabowo-Sandi.
Jokowi Mampu Membangun Koalisi
2. Mampu Membangun Koalisi
Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut Partai Gerindra dan PDI Perjuangan lebih diuntungkan dari Pemilu Serentak. Ace menganggap apa yang dirasakan SBY karena pasangan calon presiden yang diusung berasal dari partai yang sama, seperti Prabowo-Sandi dari Gerindra.
Sedangkan Jokowi, meski diasosiasikan sebagai kader PDIP, memberi kesempatan semua partai koalisi untuk bersama-sama memenangkan Pileg 2019. “Pak Jokowi mampu membangun kebersamaan dalam koalisi dan memberikan keleluasaan bagi koalisi untuk bersama-sama berkompetisi secara sehat di dalam internal koalisi,” jelas Jubir TKN Jokowi-Ma’ruf itu.
3. Tak Mampu Kelola Koalisi
Sebagai partai pengusung Prabowo-Sandi, Demokrat lebih konsentrasi mendongkrak suara pada Pileg 2019 ketimbang mengurus Pilpres. Sebab, Demokrat menilai yang diuntungkan suara di Pemilu partai hanya partai punya capres.
Jubir TKN Jokowi-Ma’ruf Ace Hasan menganggap Prabowo tak mampu mengelola koalisi dengan baik. Sehingga muncul kekhawatiran dari Demokrat. “Intinya, ya tergantung siapa capresnya, kemampuan mengelola koalisi dengan sebaik-baiknya,” katanya.
4. Partai Koalisi Kompak
Sementara Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon yakin seluruh partai koalisi akan kompak, termasuk Partai Demokrat. Tujuan partai koalisi akan sama yaitu memenangkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
“Kami sangat yakin akan ada konsolidasi untuk tetap bersama-sama. Karena setiap partai kan punya kebijakan sendiri untuk menentukan arah tujuan, termasuk kepatuhan meneruskan kebijakan partainya,”katanya.(SB/m.c/01)