40 Ribu, Kasman Beranikan Kualiah di UINSU
Sentralberita|Medan~Tekad bulat lelaki yang satu ini untuk melanjutkan kuliah di UINSU patut diacungkan jempol. Pasalnya tanpa dukungan finansial kedua orangtuanya, dia memberanikan diri mengharungi laut luas perguruan tinggi di Kota Medan, sebagai terbesar ketiga di tanah air dengan jkumlah penduduk dua juta lebih.
Ceritanya begini, sebelum masuk kuliah, Kasman minta restu kepada orang tua dan minta izin kepada pimpinan guru pondok pesantren untuk melanjutkan kuliah di kota Medan. Namun orang tua bukan memberi jawaban yang menggembirakan, tetapi hanya memberi pertanyaan, apakah anda mau menikah atau melanjutkan kuliah. Namun lelaki yang satu ini hanya menyodorkan jawaban untuk kuliah.
Kemudian orang tua calon mahasiswa ini kembali bertanya kepada anaknya yang mau melanjutkan perguruan tinggi di kota medan,
“Apakah ada uang kamu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, sementara kita orang yang kurang mampu dan adik-adik kamu Darmana, Nasruddin dan Yuliana butuh juga biaya sekolah di pondok pesantren Darul Hasanah Sekh Abdurauf As-Singkili,”tanya orangtuanya.
Dengan tertunduk tanpa menatap wajah orangtuanya, lelaki itu berucap bahwa dia memiliki uang tabungan. Namun dia tidak menyebut angka jumlah uang yang ia miliki.
. “Kalau memang ada uang kamu, mendaftarlah nak untuk kulaih semoga kamu lulus,”ucap orang tua itu. Alhamdulillah anak tersebut lulus mendaftar kuliah.
Setelah beberapa minggu Kasman akan berangkat kuliah ke Medan, disitulah orang tuanya memberikan uang untuk anaknya sejumlah empat puluh ribu rupiah dan meneteskan air mata dengan kepergian anak tersebut tanpa ikut orang tua ke Medan, kebanyakan orang tua mungkin ikut dan iringi anaknya ke Medan.
Sambil kuliah, Kasman, coba cari pekerjaan tetapi tidak dapat. Setelah itu mahasiswa ini sering salat jamah ke masjid karena dilihat sering jamaah di masjid, Sugiono, ketua BKM Masjid al-Bayan Jalan Gurila Medan memberikan kesempatan untuk tugas menjadi Muazin dan imam di masjid. Kasman merasa bersyukur mendapatkan pekerjaan walaupun tidak ada gajinya, dan terus menjalankan tugasnya di masjid tersebut. Tanpa di sangka-sangka ternyata ketua BKM mesjid memberikan uang walaupun tidak banyak.
Kemudian Ramedianto menawarkan Kasman untuk menjadi guru mengaji privat di Jalan Perjuangan, sehingga menjadi tambahan belanjanya kuliah diUINSU, sehingga mahasiswa itu bisa membelanjai kuliahnya dengan sendiri dan ketika libur kuliahpun dia bekerja dan mengajar di kampungnya mencari uang untuk biayanya ketika kuliah sudah aktif.
Fadli Zhil Ikram mendaftarkan Kasman di Masjid Al-Amin Setia Budi menjadi salah satu tugas jum’at dengan itu juga mahasiswa ini bisa menambahi biayanya untuk belanja kuliah, mahasiswa itu tinggal di asrama aceh singkil yang ada di jalan pimpinan NO 144. Kalau seandainya tidak ada asrama itu mungkin tidak sanggup memabayar kosnya karena tidak sanggup untuk membayarnya. Alhamdulillah sampai sekarang mahasiswa itu bertahan untuk melajutkan kulaihnya di kampus universitas islam negeri sumatera utara yang tercinta semoga mahasiswa ini menjadi orang yang sukses danmembanggakan orang tuanya dan berguna bagi bangsa dan Negara.
Alhamdulillah sampai sekarang mahasiswa itu bertahan untuk melajutkan kulaihnya di kampus universitas islam negeri sumatera utara yang tercinta semoga mahasiswa ini menjadi orang yang sukses danmembanggakan orang tuanya dan berguna bagi bangsa dan Negara.(SB/Rasy)