Sang Ontelis Sejati Asal Sei Rampah: “Kalau Mau Dikenal Orang, Harus Berani Tampil Beda”.

Sentralberita|Medan~Berawal dari bangku SMP, putra kelahiran Medan 10 januari 1997 yang  terlahir dari keluarga sederhana yang tinggal di Dusun II Kp.Keling Sei Rampah, Serdang Bedagai itu sudah hobi bersepeda. Ia adalah Aditya Ramadhan. Kala itu dirinya termasuk pecinta sepeda BMX, dan salah satu personil freestyle bmx di daerah Sei Rampah. Namun, seiring bergulirnya waktu siswa yang masih duduk dibangku SMP itu berfikir untuk mencoba hal yang lebih baik lagi, yang tidak membahayakan nyawa dan keselamatannya sebagai pelajar yang masih panjang perjalanan untuk meraih masa depan.

Setelah lulus SMP, personil freestyle bmx itu pun menjual sepeda kesayangannya kepada sahabat karibnya satu komunitas. Akhirnya kini dirinya tak lagi menjadi seorang freestyle. Seiring berjalannya waktu, mantan personil freestyle bmx itu pun masuk ke jenjang sekolah menengah atas (SMA). Dibangku SMA mantan personil bmx itu mulai beralih kehobi yang lebih positif, yaitu mulai menggemari sepeda antik (Ontel). Akhirnya siswa yang masih duduk di bangku SMA tersebut pun membeli sepeda ontel dari tetangganya yang cukup antik.

Dari bangku SMA itulah pelajar yang biasa di sapa Adit itu menjadi sosok ontelis. Karna dirinya berfikir bahwa di dunia bmx dirinya hanya mendapatkan hiburan, dan resiko yang tinggi. Dengan menjadi sosok ontelis, dia lebih banyak mendapatkan pengetahuan sejarah, pengalaman, dan keluarga sesama ontelis. Putra kelahiran Medan itu pun mulai mengenal komunitas ontel yang ada di daerahnya yang bernama Komposer Sergai (Komunitas Pecinta Sepeda Ontel Serdang Bedagai). Karna kini fakum, ia pun rela beralih ke komunitas Sepakat Tebing Tinggi (serikat Penggemar Kereta Angin Tua Tebing-Tinggi) yang lokasinya jauh di luar daerah Serdang Bedagai atau tempat tinggalnya, bukti kecintaannya dalam bersepeda.

Baca Juga :  Berhasil .. Perjuangan Gus Irawan Pasaribu di Parlemen Terkait Dana Peremajaan Sawit Rakyat Disetujui

Hari-harinya pun ketika berangkat dan pulang sekolah dia lebih memilih naik sepeda ontel ketimbang sepeda motor, itu dilakukannya sampai selesai masa pendidikan dibangku SMA atau selama 3tahun, karna ia berfikir lebih ramah lingkungan dan bebas polusi dan anti polisi.

Lulus dari bangku SMA, kini sang ontelis asal Sei Rampah itu mencoba masuk perguruan tinggi negeri Islam yang ada di kota Medan (UIN SU). Alhamdulillah dirinya lulus dan kuliah di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fak.Daakwah & Komunikasi UIN SU. Walaupun kuliah, itu tidak menghambatnya untuk bersepda. Akhirnya sepedanya pun dibawa ke Medan. Semasa semester 1 & 2 menaiki sepeda ontel, dirinya pun menjadi bahan perhtian orang dimana-mana, walaupun tak sedikit yang menghina atau menertawakannya. Namun tak mengurangi rasa untuk tetap bersepeda.

Mahasiswa UIN SU itu walaupun kuliah, tetapi tetap mengikuti kegiatan berbasis agama sesuai jurusan yang ia ambil, seperti remaja masjid, safari ramadhan, bahkan tak ketinggalan untuk mengikuti kegiatan sepeda ontel yang ada di SUMUT. Dirinya dan saudara seontelis SUMUT sering aktif dalam kegiatan Dirgahayu RI di kota Medan, dan di daerah tempat tinggalnya Serdang Bedagai. Dengan mengenakan pakaian adat khas budaya Indonesia ontelis asal Sei Rampah itu pun mengikuti acara upacara yang selalu diadakan di Lapangan Merdeka Kota Medan dan daerah tempat tinggalnya Sergai.

Ontelis Sejati ini pun tak pernah malu, apalagi capek dalam bergaya ala pejuang dengan menaiki sepeda jadul (Ontel), malah dia bangga karna bisa melestarikan budaya Indonesia dan budaya bersepeda yang telah ada sejak zaman dahulu Indonesia di jajah. Karna moto hidupnya sang ontelis ini adalah “Kalau mau dikenal orang, maka harus berani tampil beda”.

Walaupun seorang mahasiswa dan seorang ontelis, namun sudah banyak pengalamannya dalam bersepeda yaitu, dirinya sering berjumpa bahkan bersepeda dengan orang-orang hebat seperti Gubernur Sumatera Utara H.Ir.T.Erry Nuradi M.Si tahun 2014,  Kapolres Tebing Tinggi, Kapolres Serdang Bedagai, dan Bupati Serdang Bedagai.

Baca Juga :  Bertemu Pegiat Seni Jawa di Teluk Bakung Langkat, Nikson Nababan Komitmen Majukan Kebudayaan

Dan yang terakhir dirinya bersepeda dengan Kepala BNN Binjai AKBP. Syafwan Khayat keliling kota Medan. Itu membuktikan bahwa selain menyehatkan, bersepeda juga bisa mendekatkan kita kepada orang-orang hebat ujar Aditya Ramadhan sang Ontelis Sei Rampah.

Menjadi suatu kebanggaan terhadapnya bisa bersepeda dengan orang-orang besar yang ada di Sumatera Utara, bahkan sepeda ontel pria asal Sei Rampah ini menjadi icon daerah Serdang Bedagai di PRSU Medan.

Sang ontelis asal Sei Rampah ini sudah pernah menggowes menggunakan sepeda keliling berbagai daerah di Sumut, seperti mengkayuh ke Tebing-Tinggi, Tanjung Morawa, dan keliling kota Medan.

Namun masih banyak keinginan yang ingin ditempuh nya dengan bersepeda, yaitu dirinya ingin sekali menggowes sepeda sampai ke titik nol pulau Sumatera, namun belum ada waktu yang tepat berhubung masih mengikuti perkuliahan di UIN SU, ujarnya sang ontelis. Dan pria kelahiran Medan ini ingin sekali bisa bersepeda dengan orang besar no 1 yang ada di Indonesia, yaitu Presiden RI, siapa pun Presidennya, namun belum kesampaian, semoga keinginan nya untuk menggowes ke titik nol Pulau Sumatera dan berjumpa Presiden RI bisa terwujud, ujar sang pria kelahiran Medan tersebut sambil tersenyum. (SB/Rasy).

 

Tinggalkan Balasan

-->