Marsuddin Ucapkan Perpisahan: “Semua Manusia Tidak Selamanya Perjalanan Hidupnya Mulus, Mungkin Itulah Perjalanan Hidup Saya”
Sentralberita|Medan~Sehari sebelum pelaksanaan sertijab yang dijadwalkan pada Rabu, (5/9) hari ini, Ketua Pengadilan Negeri Medan, Marsuddin Nainggolan menyempatkan diri menyampaikan salam perpisahan kepada seluruh jajaran pegawai di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (4/9) sore.
Pada kesempatan yang dilangsungkan di ruang Cakra Utama Pengadilan Negeri (PN) Medan tersebut, Marsuddin juga turut menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat Sumut atas apa yang belakangan terjadi dan mencoreng prestasi PN Medan di tingkat nasional.
“Semua manusia tidak selamanya perjalanan hidupnya mulus, ya mungkin itulah perjalanan hidhup saya. Jadi saya mohon maaf kalau masyarakat Sumut merasa malu, kecewa dengan saya, saya mohon maaf. Tapi yang jelas saya beritikad baik dalam membenahi Pengadilan Negeri Medan ini supaya Medan ini terangkat nama baiknya di Indonesia,” ujar Marsuddin, lirih.
Dirinya menyebutkan, salah satu bukti dalam upayanya mengharumkan nama kota Medan melalui jabatan yang diemban sebagai Ketua Pengadilan Negeri Medan, Marsuddin yang mengaku memiliki prinsip “Marsipature Hutanabe” sebagai putera daerah mengatakan bahwa Pengadilan Negeri Medan mendapat penghargaan peringkat ke tiga terbaik PTSP di tingkat Nasional.
“Saya tidak pernah berniat menjelekkan, saya selalu berniat menjaga nama baik Sumatera Utara karena prinsip saya Mar Sipature Huta na Be. Itulah yang saya perjuangkan selama ini supaya bagaimana PN Medan ini terangkat martabatnya di tingkat Nasional. Sebagai bukti nyata di detik-detik terakhir upaya saya, kita baru dapat kabar PN Medan mendapat juara ke tiga PTSP terbaik di tingkat Nasional,” ungkapnya sembari meneteskan air mata.
Lebih jauh dirinya mengatakan, seperti apapun keputusan pimpinan atas tugas yang nantinya diberikan kepadanya pasca adanya kasus OTT di PN Medan, Marsuddin mengaku legowo meski tidak mengetahui secara jelas alasannya.
“Yang jelas yang terakhir saya tau saya ditarik ke MA, saya tidak tau apa alasannya karena mereka sebagai pimpinan lah yang tau alasannya. Tapi mungkin itu yang terbaik untuk saya dan saya legowo, yang pasti saya sudah berusaha membenahi Pengadilan Negeri Medan selama saya menjabat,” pungkasnya.( SB/FS )
—