Umat Muslim Sebagian Sholat Ied Hari Raya Idul Adha Pagi Ini
Sentralberita|Jakarta~Beberapa lokasi yang terpantau melaksanakan salat ied antara lain Masjid Alhamdulillah di Perumahan Lembah Asri Mertoyudan Kabupaten Magelang dan halaman Rumah Sakit Islam (RSI) Kota Magelang.
Takmir masjid Alhamdulillah, Ikhyaudin menuturkan, pelaksanaan solat ied hari ini telah lebih dulu melalui pertimbangan dari seluruh takmir dan jemaah.
“Keputusan mau melaksanakan salat ied baru diambil tadi malam sekitar pukul 20.00 WIB. Kemarin kita juga masih melaksanakan puasa,” ujar Ikhyaudin, usai solat ied.
Pelaksanaan solat ied di masjid Alhamdulillah, kata Ikhyaudin, tadinya hanya akan dilaksanakan untuk warga perumahan setempat saja. Namun demikian, ternyata banyak jamaah yang berasal dari daerah sekitar yang juga ikut bergabung.
“Salat ied disini tidak diumumkan, hanya untuk warga perumahan sini saja. Tapi ternyata banyak juga yang ikut dari daerah-daerah sekitar,” katanya.
Adapun pertimbangan melaksanakan solat ied hari ini, lanjut Ikhyaudin, yaitu umat muslim di Arab Saudi yang sudah melaksanakan wukuf kemarin. Akan tetapi, solat ied tidak langsung dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban.
“Pemotongan hewan kurban baru akan kami laksanakan besok Rabu (22/8/2018) besamaan dengan yang lainnya,” ungkap Ikhyaudin.
Sementara itu, Imam solat ied, Nasirudin Sukur menyampaikan bahwa ada jamaah yang melaksanakan solat ied hari ini, ada pula yang Rabu besok.
“Ada yang merujuk dengan kesatuan terbit bulan. Kebetulan di Saudi kan sudah wukuf kemarin, sehingga hari ini jatuh hari nahr (mina). Makanya kemudian jamaah/takmir Masjid Alhamdulillah memutuskan melaksanakan solat ied hari ini karena ini bagian dari pemahaman dan yang dianggap oleh mereka lebih pas dan lebih kuat,” terang Nasirudin.
Dalam khotbahnya, Nasirudin mengingatkan sejumlah pesan dari Rasul. Diantaranya perintah agar umat Islam tidak saling bersengketa.
“Sekarang kita melihat fakta di masyarakat, persengketaan antara umat Islam yang sebenarnya kalau kita renungkan itu banyak motivasinya. Salah satunya karena pertimbangan kekuasaan dunia. Jangan sampai ini diteruskan,” urai Nasirudin.
Selain itu, lanjutnya, ada juga perintah untuk meninggalkan tradisi-tradisi yang tidak sejalan dengan ajaran Islam. Serta perintah agar umat Islam berpegang pada kitab suci Al Quran.(SB/Dik.c/01)