Akibat Susulan Gempa, Masyarakat Panik, Listrik Padam dan Komunikasi Mati

Sentralberita|Mataram~Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, akibat gempa susulan tersebut masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah di Lombok. Sebagian masyarakat histeris karena merasakan guncangan gempa yang lebih keras dibandingkan sebelumnya.

“Mereka mendengar suara gemuruh yang kemungkinan berasal dari longsoran di perbukitan dan Gunung Rinjani.

Belum dapat dipastikan dampak gempa karena listrik padam dan komunikasi mati di Lombok Timur. Kondisi listik PLN padam di seluruh Lombok. Kondisi gelap gulita sehingga menyulitkan untuk memperoleh informasi dampak gempa,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/8).

Gempa susulan berkekuatan 7,0 SR kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB) tepatnya di Lombok Timur. Gempa yang terjadi pada pukul 21:56 WIB menyebabkan listrik padam dan komunikasi terputus.

Baca Juga :  Pjs. Bupati Asahan Lepas Kafilah Kabupaten Asahan Ikuti Festival Seni Qasidah Tingkat Provinsi

Dia mengungkapkan, gempa berkekuatan 7 SR dengan pusat gempa di laut, 30 km timur laut Lombok Timur NTB pada kedalaman 10 km. Posko BNPB telah melakukan konfirmasi ke BPBD untuk mengetahui dampak gempa. Guncangan gempa dirasakan keras Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Lombok Barat dan Kota Mataram selama 5-10 detik.

“Gempa dirasakan sedang di Bali seperti di Jembrana, Kota Denpasar, Karangasem, Badung, Gianyar, Bangli, Kulungkung dan Buleleng selama 5-10 detik. Gempa juga dirasakan ringan di Jawa Timur bagian timur dan Makassar,” tutup Sutopo.

Sebelumnya, gempa susulan dengan kekuatan 6,5 SR yang mengguncang Lombok pada 19/8/2018 pukul 11.06 WIB telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan. Pusat gempa berada di darat sehingga menimbulkan guncangan keras di Lombok Timur yang paling dekat pusat gempa.

Baca Juga :  Polres Labusel Bongkar Judi Online di Pasar Inpres

Berdasarkan data sementara yang dapat dihimpun hingga pukul 21.00 Wita, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, satu orang meninggal dunia akibat kaget saat guncangan keras.

Kemudian, satu orang mengalami luka di bagian kepala akibat tertimpa genteng rumah, atas nama Putradi (16) di Karang Anyar Tengak Desa Mamben Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur.(SB/M.C/01)

Tinggalkan Balasan

-->