Dinilai Dominan Unsur Provokasi, MUI Jabar Lawan Gerakan #2019GantiPresiden

Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar

Sentralberita|Jakarta~Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar menyampaikan, imbauan agar gerakan tagar #2019GantiPresiden tidak digelar di Jabar kepada publik pada Rabu (1/8/2018) untuk meredam suhu politik yang kian panas jelang pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019.

“Mencermati perkembangan politik terkait Pileg dan Pilpres 2019 tampaknya terasa suhu panas. Gerakan ganti presiden dinilai lebih dominan unsur provokasi dan mengarah kepada aksi inkonstitusional dibandingkan dengan kegiatan yang menjunjung tinggi demokrasi,” kata Rafani.

Sementara itu, Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei menegaskan imbauan agar deklarasi #2019GantiPresiden tidak digelar di Jabar merupakan sikap resmi dari organisasinya. Imbauan dan sikap yang disampaikan sekretarisnya itu, kata Rachmat sudah melalui kajian secara internal.

Baca Juga :  Kakanwil Kemenagsu, Ahmad Qosbi Tanggapi PON: Junjung Sportifitas Bertanding, Atlet Sumut SemogaRaih Medali Emas Terbanyak

Ketua DPD Partai Gerindra Mulyadi menyayangkan sikap yang dikeluarkan MUI. Menurut dia, MUI Jabar justru menambah panasnya suhu politik saat ini. Apalagi MUI menilai gerakan #2019GantiPresiden kental dengan provokasi.

“Disayangkan, MUI harusnya menyejukan bukan malah membuat suasana semakin panas,”kata Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Mulyadi, melalui pesan singkat, Kamis (2/8/2018). (SB/tik.c/01)

Tinggalkan Balasan

-->