Sholat Id di Asahan: Nilai Toleransi Sangat Dianjurkan Dalam Islam=Tasamuh
Sentralberita| Asahan~Pelaksanaan shalat Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah di Perguruan Muhammadiyah Mutiara Kisaran yang dilaksanakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Asahan berjalan lancar dan terkendali, Jum’at (15/16/2018) dengan Khatib Drs Akhiar, MA yang juga Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Asahan.
Ribuan umat Islam dengan khusuk melaksanakan ibadah di hari kemenangan setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Sejak pagi umat Islam telah berdatangan ada yang berjalan kaki, ada naik sepeda motor dan tak sedit menaiki mobil, bahkan ada yang naik becak. Semuanya tumpah ruah termasuk anak anak dan Saling maaf memafkan dengan berjabatan tangan mewarnai sebelum dan sesudah sholat Idul Fitri.
Dalam ceramahnya Ustad Akhiar menagajak umat Islam khususnya di Asahan menjadi umat yang terbaik. Dia mengungkapkan dari aspek ekonomi umat Islam masih tertinggal, karenanya jangan meninggalkan aspek ekonomi dan harus mengejar ketertinggalan itu serta perlu berjihad ekonomi. Dari segi sosial, masih kental terjadi hubungan pribadi dan masih terjadi hubungan golongan,, orang kaya masih kurang memberikan kepedulian terhadap yang miskin.
“Mari kita membangun umat yang saling menyayangi dan tidak menyesatkan, kunci puasa yang kita kerjakan taat kepada Allah dan itu harus berkelanjutan dilaksanakan,”ujarnya.
Dalam tahun poltik ini menurut Akhiar harus dihindari berita politik hoax, di harapkan dari pelaku politik untuk kesejahteraan baik yang berasal di tingkat legislatif maupun eksekutif.
Dalam Islam, nilai toleransi sangat dianjurkan yang disebut tasamuh, suatu sikap yang menghargai dan menghormati orang lain yang memiliki perbedaan dengan dirinya. Baik suku bangsa, ras, golongan, mahzab, organisasi, agama, dan sebagainya.
Dengan sikap tasamuh, katanya, seseorang dapat berhubungan dan bergaul secara rukun dan harmonis
dengan orang lain, tanpa menghiraukan adanya perbedaan tertentu diantara mereka. Karena itu diharapkanĀ perbedaan poiltik jangan menimbulkan perpecahan. (SB/Husni L)