Debat Publik Pilgubsu Kedua, Djarot Bertanya Soal Stunting, Edy Terus Terang Tidak Tahu

Sentralberita|Medan~Debat publik kedua pilgubsu yang berlangsung di Hotel Adimulyo, Sabtu (12/5/2018) dimulai dengan dibuka Ketua KPU Sumut Mulia Banurea yang menjelaskan tujuan dari debat untuk menggali potensidari tahapan dan program serta mencari informasi dari visi misi sehingga masyarakat mengetahui keunggulan Paslon dan datang ke TPS untuk menggunakan hak suaranya 27 Juni 2018 dengan membawa KTP atau Sukep.

Diawali paslon Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah memberikan visi dan misinya selama dua menit dilanjutkan pasangan paslon jarot-Sihar. Ketika memasuki sesi keempat Paslon saling bertanya Saling, saling menanggapi dan saling menjawab, Djarot bertanya bagaimana langkah menangani stuntingg, Edy terus terang tak mengerti pertanyaan Djarot soal Stanting.

Baca Juga :  "Bawaslu Ngampus" Bisa Mengefektifkan Pengawasan Kepemiluan

“Saya tak ngerti itu pak Djarot apa arti stunting, bertanya yang dimengerti sajalah atau kenapa tak dijelaskan maksudnya biar bisa saya jawab,”ujar Edy.

Ketika Djarot menanggapi mengatakan, stunting hal yang sangat penting bagi peningkatan Sumber daya manusia. Stunting dijelaskannya adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.

Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.Stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang.

Ketika Edy menanggapi, “oh itunya pak Djarot, kalau itu sudah ada dalam program kami untuk perbaiki gizi,”ujarnya disambut tepuk tangan.

Baca Juga :  Modesta Marpaung Terpilih Ketua Kaukus Perempuan Parlemen Kota Medan

Sesi saling bertanya, menanggapi dan menjawab cukup menarik dan mendapat aplusan dari masing-masing pendukung.Terutama pernayaan Ijeck soal pemekaran Nias untuk menjadi provinsi, dijawab sudah ada kewenangan pusat dan peraturan untuk itu.

Namun perlu diketahui, kata Sihar, Nias punya potensi yang cukup besar tapi sangat tertinggal dari berbagai aspek, karenanya kita harus berpihak khusus kepada Nias dengan mengalokasi anggaran yang lebih besar.(SB/Husni L).

Tinggalkan Balasan

-->