Hari Pertama UNBK, Ombudsman Perwakilan Sumut Temukan Sekolah Pinjam Ratusan Komputer
Sentralberita|Medan~Ombudsman Republik Indonesia perwakilan Sumatera Utara melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke sejumlah sekolah negeri di Medan- Sumatera Utara yang menyelenggarakan ujian nasioan berbasis komputer (UNBK) hari pertama. Ombudsman menemukan sejumlah sekolah terpaksa meminjam seratus lebih komputer agar dapat menggelar ujian di sekolah mereka sendiri, sehingga tidak menumpang ke sekolah lain.
Senin pagi (9/4/2018) tim Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara dipimpin kepalanya, Abyadi Siregar melakukan sidak ke SMA Negeri 13 di Jalan Titi Kuning Medan Johor. Mereka menemukan 557 siswa yang akan mengikuti ujian nasionan berbasis komputer (UNBK). Pihak sekolah ternyata tidak punya komputer sebanyak itu.
Untuk bisa menggelar UNBK pertama di SMA Negeri 13, sekolah pun berupaya mengadakan 200 komputer. Dengan membagi peserta ujian dalam tiga gelombang setiap gelombang menjalani ujian bahasa indonesia selama dua jam.Gelombang pertama mulai pukul 7.30 wib, gelombang dua mulai pukul 10.30 wib dan gelombang tiga pukul 14.00 wib.
Meski butuh 200 ternyata sekolah hanya memiliki 26 komputer yang dapat digunakan unbk. 174 komputer lagi harus mereka pinjam dari para orang tua murid maupun dari smk negeri terdekat. Sekolah tak bersedia menyebut besarnya biaya untuk meminjam komputer, termasuk sumber dana yang digunakan untuk meminjam komputer. Tim Ombudsman RI Sumatera Utara mememukan kondisi yang sama di sejumlah sekolah yang mereka datangi.
Dihari pertama proses ujian nasional berbasis komputer, tim ombusman telah mendatangi dua sekolah negeri yang melaksanakan UNBK, dari dua sekolah tersebut, tim ombusman menemukan di dua sekolah tidak memiliki komputer sejumlah peserta yang mengikuti ujian, akhirnya peserta meminjam komputer kepada guru, siswa lain dan sekolah smk yang lebih lengkap fasilitas komputernya.
Sementara itu kepala sekolah sma negeri 13 medan, Ramzah Ram mengatakan, ujian dengan berbasis komputer ini sangat baik, namun terkendala dengan minimnya komputer yang dimiliki, sekolah berharap pemeirntah khususnya dinas pendidikan memenuhi fasilitas pendukung. terutama komputer sejumlah siswa yang akan mengikuti ujian. Saat ini sekolah hanya memiliki 26 unit komputer, sementara masih kekurangan 174 unit komputer.
Kepala Sekolah SMA 13 Ramzah Ram mengatakan, kendala lain yang dihadapi sekolah adalah tidak samanya proses mengunggah soal dan jawaban pada setiap ruangan, akibatnya waktu mulai ujian berbeda-beda setiap ruangan. Meski setiap siswa tetap ujian selama dua jam. (SB/AR)